Luhut Bakal ‘Buldozer’ Pihak yang Hambat Investasi ke Indonesia
Menko Luhut meminta semua pihak menjaga momentum G20 dengan tidak menerbitkan aturan yang justru menghambat masuknya investasi ke Indonesia.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak boleh ada oknum yang mempersulit investor masuk ke Indonesia. Sebab, pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan investasi dalam KTT G20 di Bali pada pertengahan November lalu.
Luhut mengatakan, dalam pertemuan G20 lalu Indonesia mendapatkan apresiasi dari berbagai kepala negara yang hadir di acara tersebut. Oleh sebab itu, Luhut meminta agar momentum ini tidak boleh disia-siakan dalam menumbuhkan investasi di Indonesia.
"Saya titip kita tidak perlu mempersulit diri kita dengan aturan-aturan yang tidak perlu," katanya dalam Rakornas Investasi Tahun 2022 yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
"Saya tidak rela jika ada yang mempersulit hal itu (Investasi), dengan segala kemampuan yang ada saya pasti 'buldozer'. Karena saya mempertaruhkan apa yang menjadi momentum baik ini, ini tidak boleh dihambat oleh siapa pun," tambahnya.
Luhut mengatakan bahwa momentum baik ini tidak dapat dicapai hanya dalam waktu singkat. Oleh sebab itu dia menekankan tidak boleh ada konflik kepentingan dalam urusan investasi.
Jika terdapat konflik kepentingan dalam hal investasi, Luhut akan turun tangan langsung untuk mengatasi hal tersebut, baik itu dari orang yang mengurus maupun investornya.
"Saya akan turun dengan kewenangan saya untuk membuat Anda susah kalau main-main dengan itu tadi. Saya janji betul itu. Tapi jika Anda (investor) berbuat salah, saya juga akan ikut buldozer Anda jika Anda buat negeri ini susah dalam kondisi ekonomi susah," tegas Luhut.
Dalam paparannya, dia mengatakan investasi merupakan salah satu cara Indonesia dalam mencari sumber pertumbuhan ekonomi di 2023, yang eksis di tengah adanya konsumsi rumah tangga yang berpotensi menurun.
Konsumsi pemerintah juga akan mengalami tekanan seiring dengan kembalinya defisit ke tiga persen PDB. "Investasi itu akan sangat penting (untuk mencari sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023). Karena dari segi ekspor dan impor akan mengalami penurunan seiring dengan pelemahan harga komoditas dunia," ujarnya.
(FRI)