ECONOMICS

Luhut Pede Pendapatan per Kapita RI Capai USD10 Ribu di 2023

Heri Purnomo 17/10/2022 13:36 WIB

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis pendapat per kapita Indonesia mencapai USD10.000 pada 2023.

Luhut Pede Pendapatan per Kapita RI Capai USD10 Ribu di 2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis pendapat per kapita Indonesia mencapai USD10.000 pada 2023. Hal itu juga sejalan dengan visi Indonesia pada 2045.

"Hari ini kami berada pada income per kapita di USD4.200. Pada target di 2030 kita mungkin sampai hingga USD10.000 per kapita dan kita bisa mencapai ini atau lebih," kata Luhut dalam sambutannya di acara Pembukaan SEO internasional Conference dan Pluncuran Indonesia Water Fund (IWF) di Bali yang dipantau secara virtual, Senin (17/10/2022).

Menurut Luhut, hal tersebut dapat terjadi jika melihat kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini masih dalam keadaan membaik, mulai dari segi inflasi, kinerja investasi yang stabil serta adanya surplus pada neraca perdagangan Indonesia. 

Dimana kondisi inflasi Indonesia saat ini masih di angka yang rendah yakni, 5,9 persen dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang sudah mencapai 10 persen. 

"Meskipun inflasi Indonesia masih moderat dibandingkan negara lain yang bahkan sudah naik 10 persen. Kita masih bisa menahan setelah kenaikan harga BBM, masih 5,9 persen. Kami cukup yakin bahwa kami dapat mempertahankan informasi ini sekitar 6 persen pada akhir tahun ini," katanya. 

"Serta surplus neraca perdagangan yang selama 28 bulan berturut-turut," katanya. 

Adapun Luhut mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Hal itu dikarenakan kondisi ekonomi dunia yang akan menghadapi The Perfect Storm. 

Oleh sebab itu, Luhut mengingatkan untuk tidak jumawa terhadap kondisi saat ini. Selain itu ia juga berpesan kepada pemerintah untuk tetap mengamati kondisi saat ini dan kedepannya untim mempersiapkan berbagai tantangan kedepannya. . 

"Kita boleh jumawa terhadap ini karena apapun bisa terjadi,, bahkan tidak ada yang bisa menduga atau memprediksi keadaan ekonomi dalam waktu yang lebih dari 3 bulan saat ini. Oleh karena itu kita semua harus mengamati dengan cermat data-data ini," pungkasnya. 

(DES)

SHARE