Luhut Sebut Ambon Butuh Sentuhan Pemerintah: Pembangunan Pelabuhan Sangat Diperlukan
Luhut menyebutkan bahwa Kota Ambon membutuhkan ‘sentuhan-sentuhan’ dari pemerintah pusat.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Maluku Murad Ismail, serta para rombongan membahas pembangunan lumbung dan Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, Maluku pada hari ini, Kamis (7/10/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Luhut menyebutkan bahwa Kota Ambon membutuhkan ‘sentuhan-sentuhan’ dari pemerintah pusat.
“Saya kesini untuk mendengarkan permasalahan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diambil karena Ambon membutuhkan dukungan pemerintah pusat,” kata Menko Luhut melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (7/10/2021).
Luhut menyebut pembangunan pelabuhan baru di Ambon dinilai sangat diperlukan, mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman, dan fasilitas umum lainnya sangat strategis.
“Sepanjang itu dilakukan untuk kepentingan nasional, nggak ada conflict of interest, just do it. Nggak akan ada masalah. Kalau mau maju, kita harus ubah pola pikir dan mau kolaborasi,” ujarnya.
Pelabuhan baru Ambon nantinya akan diintegrasikan dengan pusat kegiatan perikanan dan dirancang untuk mewujudkan Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional (M-LIN).
Bukan hanya soal pendidikan bagi mahasiswa, Menko Luhut juga membahas tentang pentingnya studi dalam pembangunan Pelabuhan Ambon Baru. Kajian tersebut termasuk pembuatan peta pelabuhan, grand design sarana dan prasarana infrastruktur, serta training bagi 10 ribu tenaga kerja lokal.
“Kita bisa dorong investor untuk adakan corporate social responsibility berupa penyediaan pelatihan dan memberikan kontribusi pendidikan yang bagus bagi anak bangsa,” ucapnya.
Pelabuhan ini diharapkan mampu menjadi pusat beberapa kegiatan, antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal liquefied natural gas dan pembangkit listrik. Kemudian, untuk pendanaan tahun 2022-2024 akan memanfaatkan maritime fund atau biaya dari sektor privat.
(SANDY)