Luhut Sebut Investasi China di RI jadi Batu Loncatan Pengembangan EV Battery
Luhut Binsar Pandjaitan menilai, kerja sama itu merupakan langkah tepat dan baik.
IDXChannel - Komitmen investasi atas pengembangan pabrik kendaraan listrik berbasis baterai (EV Battery) di dalam negeri datang dari investor China.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai, kerja sama itu merupakan langkah tepat dan baik.
Menurutnya, investasi China di Tanah Air mendorong pemerintah melalui BUMN melakukan lompatan besar untuk mengimplementasikan pengembangan EV Battery.
"Kolaborasi dengan Tiongkok (China) itu langkah yang baik untuk mempercepat implementasi kendaraan listrik, melalui kerja sama ini Indonesia dapat melakukan lompatan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik lebih baik," ujar Luhut saat ditemui di tempat kerjanya, ditulis Selasa (13/6/2023).
Salah satu investor China yang resmi masuk dalam pengerjaan mega proyek di sektor energi di dalam negeri adalah Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Produsen baterai ion litium ini melalui anak usahanya, Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk menggarap proyek Dragon.
Proyek Dragon merupakan pengembangan end to end dari proyek EV battery di Indonesia. Kedua entitas tengah menyusun joint feasibility study (JFS). Kajian itu terkait hilirisasi EV battery berupa RKEF, HPAL, battery material, battery cell, dan daur ulang (recycling).
"Jadi kita belajar dari mana saja, sepanjang itu untuk kepentingan nasional kita nggak usah ragu-ragu," ucapnya.
Luhut menjelaskan bahwa Indonesia masih membutuhkan sumber daya manusia (SDM) hingga teknologi dari negara lain. Karena itu, kerja sama dengan investor asing masih menjadi satu keharusan.
"Jangan kita jadi inferior bahwa kita gak bisa, tapi bahwa kita gak bisa ya kita bilang kita nggak bisa, belajar, mungkin enam bulan, mungkin setahun, sehingga dengan demikian kualitas bangunan kita juga bermutu," kata dia.
"Kita ini kadang-kadang munafik, saya bilang pengawasan pembangunan Ibu Kota Baru kita hire saja orang bule-bule, marah! Masa kita nggak bisa, ya nggak bisa. Kualitas kita kadang masih miring-miring, kita pake aja dulu, nanti sampai jalan, kita masuki orang Indonesia, seperti kejadian di industri-industri integrated kita, kita gak perlu malu," lanjut Luhut.
(SAN)