Luhut Sebut Kasus Covid Melandai Bikin Investasi Mengalir Deras ke RI
Realisasi investasi di Indonesia mengalami peningkatan 18 persen. Hal ini salah satunya akibat berhasilnya langkah pemerintah mengendalikan covid-19.
IDXChannel - Realisasi investasi di Indonesia mengalami peningkatan 18 persen. Hal ini salah satunya akibat berhasilnya langkah pemerintah mengendalikan covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut saat ini realisasi investasi di Indonesia mengalami peningkatan 18 persen sampai saat ini.
Menurutnya kenaikan tersebut jangan sampai rusak akibat pertambahan kasus positiv covid 19 akibat lalainya perusahaan menerapkan protokol kesehatan yang kurang ketat.
"Realisasi investasi asing juga meningkat masih 18 persen dan sampai saat ini masih berjalan, jadi artinya mereka masih melihat sebagai tempat investasi yang baik," ujarnya dalam sambutannya pada Rakerkornas Apindo 2021 secara virtual pada Selasa (24/8/2021).
Selain itu Luhut menyebut iklim investasi domestik juga tumbuh 13 persen secara tahunan. Hingga Juni 2021 totalnya mencapai Rp106 triliun rupiah yang memberikan optimisme pada negara.
"Realisasi investasi domestik juga tumbuh tinggi, ini melahirkan optimisme kita, jadi jangan sampai ini rusak gara-gara nanti naik lagi covid, jadi Apindo punya peran penting dalam hal ini," sambungnya.
Luhut meminta kepada teman-teman pengusaha untuk disiplin protokol Kesehatan untuk membantu pemerintah hadapi pandemi. Karena kalau tidak, Luhut mengancam untuk menutup industri industri yang tak taat.
"Karena kalau kita tidak disiplin ya kita juga semua jadi korbannya, karena pasti kita tutup lagi, jadi saya minta tolong untuk teman-teman semua untuk jangan bermain-main disini (protocol Kesehatan)," tegasnya.
Seiring dengan penurunan kasus, Luhut melihat terjadinya peningkatan ekonomi seperti dalam kondisi normal.
"Kalau itu bisa terjadi saya kira kita tidak akan terjadi outbreak secondwave atau third wave, tidak akan terjadi, jangan bilang (pandemi) ini hanya urusan pemerintah, tapi ini urusan ramai-ramai, tidak boleh ada yang mengklaim bahwa dirinya paling hebat disini," tuturnya. (RAMA)