ECONOMICS

Luhut Sebut Pengeluaran Turis di Bali Lebih Rendah Dibanding Malaysia, Ini Sebabnya

Azfar Muhammad 02/12/2021 08:08 WIB

Luhut juga menyebut terkonsentrasinya sebaran wisatawan mancanegara di Bali merupakan masalah utama.

Luhut Sebut Pengeluaran Turis di Bali Lebih Rendah Dibanding Malaysia, Ini Sebabnya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai, pengeluaran turis di Bali masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pengeluaran turis di negara lain.  

Menko luhut menyebutkan pengeluaran turis di kuala lumpur misalnya lebih besar, dikarenakan Bali merupakan satu wilayah dengan sebaran wisatawan paling tinggi baik dari mancanegara maupun domestik. 

"Pada tahun 2018, pengeluaran turis per malam di Indonesia masih lebih kecil dibandingkan negara lain di Asia. Bisa dilihat dari tabel, kalau Indonesia masih di bawah Malaysia," kata Menko Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dikutip, Kamis (2/12/2021).  

Dalam paparannya, Menko Luhut menyampaikan berdasarkan data Mastercard 2018, pengeluaran turis per malam di Bali sekitar 125 dolar AS, di bawah Kuala Lumpur, Malaysia, sebesar 142 dolar AS. 

Sementara itu, pengeluaran turis per malam di Osaka (Jepang) sebesar 223 dolar AS, di Phuket (Thailand) sebesar 247 dolar AS dan Singapura sebesar 272 dolar AS. 

Menurut Luhut, pandemi Covid-19 telah menyebabkan pergeseran paradigma dari pariwisata berbasis kuantitas menjadi pariwisata berkualitas. 

“Paradigma tersebut membuat wisatawan berpengeluaran tinggi lebih diutamakan dibandingkan tingginya jumlah wisatawan berpengeluaran rendah. Maka kita harus buat yang berkualitas," katanya. 

Luhut juga menyebut terkonsentrasinya sebaran wisatawan mancanegara di Bali merupakan masalah utama. 

“Sejak 2015-2019, kunjungan wisman ke Bali terus mengalami peningkatan dengan kontribusi 63,4 persen terhadap total kunjungan wisman ke Indonesia,” pungkasnya.

(SANDY)

SHARE