ECONOMICS

Luhut Yakin Ekspor RI dari Hilirisasi Bisa Tembus Rp1.221 Triliun di 2028

Iqbal Dwi Purnama 05/06/2024 22:30 WIB

Lewat kebijakan hilirisasi, terutama untuk komoditas nikel, yang diekspor nantinya tidak lagi berupa bahan mentah

Luhut Yakin Ekspor RI dari Hilirisasi Bisa Tembus Rp1.221 Triliun di 2028. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pendapatan Indonesia lewat kebijakan hilirisasi bisa tembus USD70 miliar atau setara Rp1.221 triliun pada 2028.

Lewat kebijakan hilirisasi, terutama untuk komoditas nikel, yang diekspor nantinya tidak lagi berupa bahan mentah, melainkan barang setengah jadi atau jadi yang memiliki harga yang lebih besar ketimbang berjualan bahan baku saja.

"Tahun 2028 saya kira (ekspor nikel) bisa dekat USD75 miliar, karena kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya," ujar Luhut dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI, Selasa (5/6/2024).

Luhut menjelaskan, kebijakan hilirisasi telah sukses mendongkrak nilai ekspor Indonesia jika dibandingkan dengan satu dekade sebelumnya. Misalnya pada 2013, nilai ekspor nikel hanya berada di angka USD2,33 miliar.

Kemudian pada 2023, nilai ekspor nikel sudah tembus USD24,28 miliar.

"Kalau bapak lihat slide ini, dulu (nilai) ekspor (nikel) USD1,5 miliar atau USD2 miliar, tahun lalu kita sudah USD40 dolar, kalau tanpa hilirisasi ekonomi kita akan goyang," sambungnya.

Luhut menegaskan, ke depan program hilirisasi akan tetap menjadi fokus pengembangan pemerintah karena telah terbukti menciptakan nilai tambah. Caranya, dengan mengundang investasi untuk mengolah bahan baku di dalam negeri, baru diizinkan untuk melakukan ekspor.

"Kami fokus masih menyelesaikan Kalimantan Utara, karena investasi dengan Petrochemical tadi itu investasi yang sangat besar, beberapa puluh miliar dolar," tutup Luhut.

(NIA)

SHARE