ECONOMICS

Makin Menjanjikan, Ekspor Jamu ke Nigeria di 2020 Capai USD1,3 Juta

Oktiani Endarwati 23/07/2021 16:19 WIB

ITPC Lagos meyakini ekspor produk jamu asal Indonesia akan semakin meroket dan sangat menjanjikan di masa depan. Salah satu pasar terbesarnya adalah Nigeria. 

Makin Menjanjikan, Ekspor Jamu ke Nigeria di 2020 Capai USD1,3 Juta

IDXChannel - Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos meyakini ekspor produk jamu asal Indonesia akan semakin meroket dan sangat menjanjikan di masa depan. Salah satu pasar terbesar adalah Nigeria

"Menurut data Trademap, di Nigeria, Indonesia merupakan salah satu penyuplai produk jamu ke-15. Nigeria merupakan importir jamu terbesar di Kawasan Afrika Barat yang mencapai USD 1,3 juta di tahun 2020. Semoga tahun ini dan tahun yang akan datang, ekspor herbal ke Nigeria akan semakin meningkat," ujar Kepala Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag RI Heriyono Hadi Prasetyo dalam siaran pers, Jumat (23/7/2021).

Heriyono mengatakan, jamu dan suplemen herbal Indonesia merupakan produk yang sangat dicari masyarakat Nigeria, khususnya Nigeria bagian utara. 

"Kami berharap ke depannya akan semakin banyak lagi UKM produk jamu dan suplemen herbal dari Indonesia yang masuk ke pasar Nigeria dan meningkatkan ekspor Indonesia ke Nigeria, termasuk UKM binaan PPEI," tuturnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diolah Kemendag, untuk kategori jamu dan suplemen herbal, Indonesia merupakan pengekspor jamu ke-18 di dunia. Total nilai ekspor jamu Indonesia ke dunia pada tahun 2021 mencapai USD41,5 juta atau meningkat 10,96% dibandingkan tahun 2019. Tren ekspor alat kesehatan Indonesia terus tumbuh sebesar 7,8% per tahun selama beberapa tahun terakhir (2016-2020). 

Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan menjelaskan, Nigeria merupakan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk saat ini mencapai lebih dari 200 juta jiwa. “Kesadaran mengonsumsi minuman/makanan herbal juga mulai terbentuk di tengah masyarakat Nigeria. Peluang ekspor ini perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku usaha Indonesia,” imbuh Hendro. 

Wakil Ketua Umum Bidang Industri, Investasi, Hak Cipta, dan Inovasi Asosiasi Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Indonesia (GP Jamu) Jony Yuwono menyatakan produk jamu dan suplemen herbal Indonesia dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami yang sudah lolos uji kelayakan dan menggunakan teknologi terkini namun tetap warisan budaya turun temurun yang dilestarikan Indonesia. 

“Forum Bisnis ini merupakan langkah awal yang baik untuk memperluas kerja sama bisnis yang sudah dikenal di Nigeria Bagian Utara menjadi ke seluruh negara bagian di Nigeria,” tuturnya.

Sebagai informasi, data yang diperoleh Kemendag menunjukkan total perdagangan Indonesia-Nigeria periode Januari—April 2021 mencapai USD776,49 juta. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Nigeria tercatat sebesar USD140,68 juta. Sementara, impor Indonesia dari Nigeria tercatat sebesar USD635,81 juta yang didominasi impor minyak bumi.  

(IND) 

SHARE