ECONOMICS

Maksimalkan Besarnya Potensi Geothermal Nasional, Pertamina Gandeng Mitra Global

Taufan Sukma/IDX Channel 31/08/2023 15:52 WIB

potensi panas bumi Indonesia menjadi salah satu sumber energi yang dilirik oleh investor, baik dalam negeri maupun di level global.

Maksimalkan Besarnya Potensi Geothermal Nasional, Pertamina Gandeng Mitra Global (foto: MNC media)

IDXChannel - Energi panas bumi (geothermal) menjadi salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia, dengan potensi yang terkandung mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW).

Besaran potensi tersebut menjadi yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Sayang, dari jumlah potensi yang dimiliki, saat ini baru sekitar 9,8 persen saja yang berhasil dimanfaatkan, dengan kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 2.342,63 MW dari 16 Wilayah Kerja.

Karenanya, di era transisi energi, potensi panas bumi Indonesia menjadi salah satu sumber energi yang dilirik oleh investor, baik dalam negeri maupun di level global.

Berkaca pada kondisi tersebut, PT Pertamina (Persero) siap menunjukkan proyek-proyek  Geothermal yang saat ini dioperasikan anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF), di Jakarta, pada 5-6 September 2023 mendatang.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkecimpung di sektor energi, Pertamina telah berperan strategis dalam pengelolaan energi panas bumi dengan mengoperasikan 15 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia, masing-masing 13 WK dikelola sendiri (own operation) dan 2 WK dikelola bersama mitra (joint operation contract). 

"Pertamina akan terus mengembangkan energi panas bumi untuk menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan. Mengingat infrastruktur hijau ini sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan energi di masa depan," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resminya, Kamis (31/8/2023).

Dalam momentum flagship event AIPF 2023, menurut Fadjar, Pertamina siap membangun kerjasama dan kolaborasi bersama mitra global, dengan dukungan penuh dari Pemerintah.

"Dengan proyek-proyek strategis ini,  Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN," tutur Fadjar.

Saat ini, proyek panas bumi telah mampu memproduksi geothermal setara listrik sebesar 4.524 Giga Watt per hour (GWh).

Sejak Februari 2023, Pertamina sukses melakukan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering - IPO) anak usahanya PGEO sebesar 10,35 miliar saham dan meraup dana hingga Rp 9,05 triliun.

Saat ini 15 WK yang dikelola Pertamina adalah Gunung Sibuali-Buali–Sumut, Gunung Sibayak-Sinabung–Sumut, Sungai Penuh (Kerinci)–Jambi, Hululais–Bengkulu, Lumut Balai dan Margabayur–Sumsel, Way Panas–Lampung, Kamojang Darajat–Jabar, Karaha Cakrabuana–Jabar, Pangalengan–Jabar, Cibeureum Parabakti–Jabar, Tabanan–Bali, Lahendong–Sulut, Gunung Lawu–Jateng, Seulawah–NAD, dan Kotamobagu–Sulut.

"Sesuai dengan masterplan Pertamina pengembangan panas bumi hingga tahun 2026 akan terus ditingkatkan, ditargetkan akan naik dua kali lipat menjadi 1.108 Megawatt (1,1 Gigawatt)," ungkap Fadjar.

Sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (ADV)

SHARE