ECONOMICS

Masalah Cuaca sampai Ongkos Distribusi, Kerek Harga Bawang Putih Tembus Rp40.000 per Kg

Advenia Elisabeth/MPI 25/05/2023 23:50 WIB

Harga bawang putih merangkak naik sampai tembus  Rp40.000 per kilogram (kg).

Masalah Cuaca sampai Ongkos Distribusi, Kerek Harga Bawang Putih Tembus Rp40.000 per Kg. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga bawang putih merangkak naik sampai tembus  Rp40.000 per kilogram (kg). Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf mengatakan, salah satu penyebab harga bawang putih melonjak yakni tingginya biaya transportasi darat. Menurut dia, hal itu membuat para pengusaha bawang putih mau tidak mau merogoh kocek lebih banyak untuk biaya bahan bakar minyak (BBM).

"Kenapa BBMnya? BBM (Subsidi) sudah tepat tapi ada penyimpangan ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk trasportir tapi karena langka dan harga naik otomatis cost transportasi naik dan ini mempengaruhi HPP, harga produksi meningkat," ujar Retno dalam diskusi publik bersama Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (PUSBARINDO) di Jakarta, Kamis (23/5/2023).

Selain itu, menurut Helfi, transportasi laut juga memberikan kontribusi kenaikan harga bawang putih. Sebab, transportasi ini sangat bergantung dengan kondisi cuaca. 

"Hal ini banyak dirasakan oleh para pelaku usaha di wilayah timur. Produsen distribusi dari pusat kota ke Jayapura untuk distribusi ke daerah-daerah wilayahnya sangat sulit sehingga market naik 3 kali lipat sampai 4 kali lipat di sana," jelas Helfi.

Adapun penyebab lainnya, sebut dia, karena penawaran dan permintaan tidak berbanding lurus yang artinya ketika supply kurang, harga cenderung meningkat lantaran demandnya yang juga tinggi. Begitu pun sebaliknya. Belum lagi, ada dugaan penimbunan ketika distribusi bawang putih berjalan. 

"Barang itu harusnya didistribusikan ke end user atau ke konsumen, ke distributor atau pedagang tapi malah ditimbun. Sehingga barang disatu tempat langka, karena langka barang naik," jelasnya. 

Helfi menekankan, pihaknya sudah bekerja keras untuk mengawasi di semua titik pendistribusian mulai dari pengusaha, distributor, hingga konsumen. Namun, ia mengimbau kepada semua pemangku kepentingan untuk turut serta berkontribusi menekan mahalnya harga bawang putih ini. 

"Impor yang dibutuhkan Indonesia bukan sedikit, ratusan ribu ton, beras jutaan ton. Sehingga ini titik kerawanan yang harus diawasi bukan hanya saya tapi juga KPPU dari hulu dan hilir. Bawang putih kebutuhan kita cukup besar sedangkan produksi kita hanya 5 persen, sisanya impor," tandasnya.

(SLF)

SHARE