ECONOMICS

Masifkan Potensi EBT, PLN Siap Bangun Green Super Grid Sepanjang 47.758 KMS

Cahya Puteri Abdi Rabbi 06/06/2025 09:30 WIB

Pembangunan transmisi listrik dalam 10 tahun ke depan akan mencapai total 47.758 kilometer sirkuit (kms). 

Masifkan Potensi EBT, PLN Siap Bangun Green Super Grid Sepanjang 47.758 KMS. Foto: dok. PLN.

IDXChannel - PT PLN (Persero) akan membangun Green Super Grid atau jaringan transmisi hijau skala luas dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. 

Infrastruktur strategis ini dirancang sebagai tulang punggung penyaluran listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) yang umumnya berada di daerah terpencil, menuju pusat-pusat kebutuhan listrik yang tinggi seperti kawasan industri, kota-kota besar, dan wilayah padat penduduk di seluruh Indonesia.

Pembangunan transmisi listrik dalam 10 tahun ke depan akan mencapai total 47.758 kilometer sirkuit (kms). 

Jaringan tersebut akan menghubungkan pembangkit-pembangkit EBT ke gardu induk PLN, dan selanjutnya menyalurkan daya ke jaringan distribusi hingga sampai ke pelanggan atau end user.

Dari keseluruhan transmisi yang rencananya akan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu total 13,9 ribu kms. Kemudian akan dibangun juga 11,2 ribu kms di Sumatra, 9,8 ribu kms di Kalimantan, dan 9 ribu kms di Sulawesi.

Selain itu, untuk memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Indonesia Timur, akan ada penambahan transmisi sepanjang 3,9 ribu kms di regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. 

Rencana pembangunan transmisi per regional ini juga meliputi 4 transmisi interkoneksi antarpulau, yakni Interkoneksi Jawa-Bali, Interkoneksi Sumatera-Batam-Bintan, Interkoneksi Sumatera-Jawa, dan Interkoneksi Kalimantan-Tarakan.

>

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan Green Super Grid menjadi salah satu langkah strategis dalam memboyong potensi EBT yang berada di wilayah terpencil ke pusat demand yang ada di perkotaan. Infrastruktur ini menjadikan sistem kelistrikan antarpulau di Indonesia yang sebelumnya terfragmentasi menjadi terhubung satu sama lain.

"Tidak ada transisi energi tanpa transmisi. Oleh karena itu, arahan pemerintah untuk membangun Green Super Grid akan kami jalankan dengan sungguh-sungguh," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Jumat (6/6/2025).

Selain transmisi, PLN juga akan membangun gardu induk dengan kapasitas total mencapai 107.950 megavolt ampere (MVA) guna memperkuat sistem kelistrikan nasional. 

Adapun untuk mengatasi intermitensi dari variable renewable energy (VRE) akibat cuaca, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), PLN merancang Smart Grid, yakni sistem kelistrikan modern yang memanfaatkan komunikasi dan informasi dua arah, sehingga menjadikannya lebih fleksibel, responsif, dan dapat memanfaatkan energi secara lebih optimal.

Darmawan mengatakan, dalam membangun sistem interkoneksi antarpulau yang andal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan Smart Grid yang terintegrasi dengan PLTB, PLTS, Battery Energy Storage System (BESS), pumped storage serta sistem High Voltage Direct Current (HVDC) skala besar. 

Penggunaan Smart Grid tersebut dapat memberikan efisiensi, kestabilan, dan keandalan suplai listrik dari pembangkit VRE yang akan dibangun secara masif dalam 10 tahun ke depan.

Proyek Green Super Grid ini tak hanya penting bagi keberhasilan transisi energi, tetapi juga membuka peluang investasi besar. Di mana, total kebutuhan investasi dalam satu dekade ke depan untuk gardu induk dan transmisi diperkirakan mencapai Rp565,3 triliun, yang terdiri dari penambahan jaringan transmisi 500 kV, transmisi 275 kV, transmisi 150 kV, transmisi 75 kV, dan transmisi 500 kV direct current (DC). 

(NIA DEVIYANA)

SHARE