ECONOMICS

Masyarakat di Pulau Ini Cuci Jemur Rupiah, BI : Money Laundry Harfiah

Hafid Fuad 22/03/2021 18:18 WIB

Kecintaan mata uang Rupiah bagi warga di pulau terpencil dan perbatasan sangat tinggi. Bahkan warga sampai mencuci hingga menjemur uangnya hingga bersih.

Masyarakat di Pulau Ini Cuci Jemur Rupiah, BI : Money Laundry Harfiah (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kecintaan mata uang Rupiah bagi warga di pulau terpencil dan perbatasan sangat tinggi. Bahkan sangking cintanya terhadap rupiah, warga sampai mencuci hingga menjemur uangnya hingga bersih.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengakui sangat banyak tantangan dalam menjaga ketersediaan uang kartal Rupiah di seluruh pelosok NKRI. Salah satunya adalah money laundry yang dilakukan masyarakat di kawasan Pulau Morotai yang berbatasan dengan Filipina. 

"Ada masyarakat di sekitar Pulau Morotai yang menjaga kebersihan uang fisik Rupiah dengan mencuci, merendamnya, dan menjemur. Inilah money laundry harfiah. Karena pulaunya sangat terpencil sehingga pengedaran uang juga sulit dilakukan. Tapi ini bukti cinta mereka menjaga Rupiah," kata Marlison dalam talkshow Bangga Rupiah yang diadakan Bank Indonesia di Jakarta (22/3/2021).

Dia juga mengatakan dalam pengedaran uang Rupiah, ada tantangan geografis infrastruktur yang terbatas dan tidak seragam di seluruh wilayah.  Pengaruhnya tentu pada jangkauan layanan. Namun pihaknya tetap semangat menjamin Rupiah ke seluruh NKRI khususnya wilayah 3T. Di sana Rupiah harus hadir.

Selain itu juga beragam tingkat pendidikan masyarakat membuat perbedaan perilaku dalam perlakuan uang. Seringkali juga mempengaruhi tingkat uang tidak layak edar menjadi cukup besar.  Sebabnya karena rusak dan lusuh akibat banyak yang melipat, distaples, dilubangi, bahkan mencoretnya. 

"Perilaku masyarakat kita ini yang membuat semakin banyak uang tidak layak edar. Padahal kedaulatan negara kita ada di sana," katanya.

Perhatian lainnya juga pada destinasi wisata. Karena di tengah gerakan non tunai dan digitalisasi pembayaran tapi pasokan uang tunai harus dalam kondisi baik dan berkualitas. 

"Destinasi wisata harus terjaga pasokan Rupiahnya," katanya. (RAMA)

SHARE