ECONOMICS

Mendag Lepas Ekspor 10 Kontainer Kopi dari Deliserdang ke AS Bernilai USD1,48 Juta

Wahyudi Aulia Siregar 01/07/2024 12:35 WIB

Mendag Zulhas melepas ekspor sebanyak 10 kontainer produk kopi gayo PT Ujang Jaya Internasional dengan tujuan Amerika Serikat dengan nilai USD1,48 juta.

Mendag Lepas Ekspor 10 Kontainer Kopi dari Deliserdang ke AS Bernilai USD1,48 Juta. (Foto: Wahyudi/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, melepas ekspor sebanyak 10 kontainer produk kopi gayo PT Ujang Jaya Internasional dengan tujuan Amerika Serikat. Nilai total produk kopi dengan berat total 192 ton itu mencapai USD1,48 juta.

Kegiatan pelepasan ekspor ini dilaksanakan di gudang produksi PT Ujang Jaya Internasional di Jalan Garuda 2, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatra Utara pada Senin (1/7/2024) pagi.

Hadir dalam pelepasan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatra Utara, Mulyadi, serta sejumlah anggota Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumatra Utara.

Mendag dalam sambutannya menyebut kopi merupakan produk unggulan yang pasarnya sangat luas. Mulai dari Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah, ASEAN, bahkan kini hingga ke Asia Selatan, yang selama ini masyarakatnya lebih suka mengonsumsi teh.

Pria yang akrab disapa Zulhas memberikan apresiasi kepada PT Ujang Jaya Internasional yang telah berhasil menjalin kerja sama ekspor ke luar negeri sekaligus mendorong kesejahteraan petani.

"Sekarang semua orang minum kopi. Oleh karena itu saya apresiasi kegiatan ekspor ini. Kita harapkan kegiatan ekspor betul-betul ini adalah ungulan. Kenapa? Karena ekspor menghasilkan devisa dan ekspor membantu petani," kata Zulhas, Senin (1/7/2024).

Zulhas pun meminta kepada PT Ujang Jaya Internasional untuk terus meningkatnya kualitas produk ekspornya, lewat meningkatkan kemampuan petani untuk memproduksi kopi yang baik. 

"Tadi pesan saya, kualitasnya. Dibina petani dengan baik. karena kalau petani tidak dibina, mereka tidak memiliki kemampuan yang lengkap. Bagaimana mengelola kopi dengan baik, cara memetik, cara mengeringkan, cara mengolah, bibit yang bagus, permodalan dan lain-lain," kata  Zulhas.

Sedangkan untuk meningkatkan pemasaran, Zulhas mengajak produsen dan eksportir kopi di Sumatra Utara untuk ikut meramaikan Expo yang akan digelar pada Oktober 2024 dan Mei 2025 mendatang. Selama expo, pemerintah akan membuka pasar internasional dengan mengundang buyer dari seluruh dunia.

"Kita harap nanti dari sini juga ikut, agar pasar kopi kita semakin luas," kata Zulhas.

Direktur Utama PT Ujang Jaya Internasional, Iradhah Hasnan, mengatakan mereka telah melakukan ekspor kopi sejak 2004 lalu. Di awali dengan ekspor dalam jumlah kecil hingga kini mereka telah menjadi pemasok untuk salah satu roastery kopi terbesar di dunia Starbucks.

"Iya kita mengumpulkan kopi dari petani yang sudah kita bina dan produksinya telah kita arahkan untuk memenuhi standar ekspor yang diinginkan buyer kita," kata Iradhah.

Iradhah mengatakan para petani yang mereka bina masih kesulitan permodalan. Sehingga diharapkan pemerintah dapat membantu dengan meyakinkan perbankan untuk memberikan bantuan permodalan lewat mekanisme resi gudang.

"Selama ini memang petani yang kita bina kesulitan soal resi gudang itu. Banyak perbankan yang tidak percaya, karena memang banyak kasus, petani mampu memproduksi tapi tak memiliki pasar untuk dijual, akhirnya produknya menumpuk dan kualitas serta harganya turun. Kita harapkan dengan kedatangan pak Menteri ini ada solusi agar resi gudang bisa dimaksimalkan untuk permodalan petani kopi," kata dia.

(FRI) 

SHARE