ECONOMICS

Mendag Sebut Indonesia dan Mesir Perkuat Kerja Sama Bilateral

Tangguh Yudha 16/10/2025 13:44 WIB

Indonesia dan Mesir terus berupaya memperkuat kerja sama ekonomi melalui dorongan pembentukan perjanjian dagang bilateral yang lebih komprehensif.

Mendag Sebut Indonesia dan Mesir Perkuat Kerja Sama Bilateral (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Indonesia dan Mesir terus berupaya memperkuat kerja sama ekonomi melalui dorongan pembentukan perjanjian dagang bilateral yang lebih komprehensif.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso menyampaikan kedua negara tengah menjajaki pembentukan Economic Partnership Agreement (EPA) atau Preferential Trade Agreement (PTA) untuk memperdalam hubungan perdagangan.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan bilateral Mendag Budi dengan Presiden Otoritas Umum untuk Investasi dan Kawasan Bebas Republik Arab Mesir, Hossam Heiba di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten.

"Saya mengapresiasi dilaksanakannya pertemuan pertama Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Commitee/JTC) pada 2024. Kami mendorong agar perjanjian dagang secara bilateral dapat segera dimulai," kata Mendag Budi dikutip Kamis (16/10/2025).

"Untuk itu, kami harap pertemuan JTC selanjutnya yang rencana diagendakan pada tahun ini dapat segera membahas langkah bagi kedua negara dalam upaya pembentukan perjanjian dagang," katanya.

Menurut Mendag Budi, Indonesia telah menyiapkan acuan pelaksanaan perundingan untuk mempercepat proses pembentukan perjanjian tersebut. Ia optimistis, dengan adanya panduan perundingan, negosiasi antara kedua negara bisa segera dimulai.

Dalam pertemuan perdana JTC pada 2024 di Jakarta, Indonesia dan Mesir sebelumnya telah sepakat menjajaki perjanjian dagang guna meningkatkan kinerja perdagangan bilateral dan membuka akses pasar lebih luas bagi produk potensial Indonesia ke Mesir.

Komitmen penguatan kerja sama ekonomi itu juga ditegaskan melalui Pernyataan Bersama (Joint Declaration) Kemitraan Strategis antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Arab Mesir, yang ditandatangani oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada 12 April 2025.

Presiden Otoritas Umum untuk Investasi dan Kawasan Bebas Mesir, Hossam Heiba, menyatakan dukungan penuh atas pembentukan perjanjian dagang bilateral dengan prinsip saling menguntungkan.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengundang Mendag Budi Santoso untuk menghadiri D-8 Trade Ministerial Meeting yang akan digelar pada awal Desember 2025 di Kairo, Mesir.

“Kami menyambut baik undangan D-8 Trade Ministerial Meeting di Kairo, namun demikian momentum tersebut akan sangat berarti apabila kedua negara dapat memanfaatkan forum tersebut dengan dilakukannya pertemuan teknis kedua negara dan peluncuran perundingan perjanjian dagang,” ujar Mendag Busan.

Selain itu, Hossam juga menyampaikan fokus Pemerintah Mesir atas aturan Indonesia terkait kewajiban sertifikasi halal atas produk impor yang masuk wilayah Indonesia pada tahun 2026.

Hossam menekankan agar kedua negara memiliki kerja sama di bidang halal. Dengan pengakuan halal antara kedua negara diharapkan akan meningkatkan kinerja perdagangan bilateral Indonesia-Mesir.

Untuk diketahui, total perdagangan bilateral Indonesia-Mesir pada 2024 mencapai USD1,74 miliar dengan rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2020—2024) mencapai 5,77 persen. Nilai Ekspor Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD1,53 miliar dengan produk ekspor utama meliputi minyak kelapa sawit, kopi, serta produk besi dan baja setengah jadi.

Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Mesir pada periode yang sama tercatat USD207,80 juta dengan produk impor utama meliputi pupuk mineral dan kimia, kalsium fosfat alam, dan kurma. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Mesir sebesar USD1,32 miliar. Mesir adalah negara tujuan ekspor ke-27 dan asal impor ke-54 bagi Indonesia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE