ECONOMICS

Mendag Zulhas Proyeksi Harga Gandum Global Turun Bulan Depan

Advenia Elisabeth/MPI 10/08/2022 15:58 WIB

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) memproyeksi harga gandum global bakal turun dalam waktu dekat. Dengan begitu, harga mie instan tak naik tiga kali lipat.

Mendag Zulhas Proyeksi Harga Gandum Global Turun Bulan Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memproyeksi harga gandum global bakal turun dalam waktu dekat. Dengan begitu, dia menilai harga mie instan tak akan naik tiga kali lipat.

Menurut Mendag Zulhas, harga gandum secara global akan merangkak turun pada September 2022 mendatang. Itu karena negara-negara penghasil gandum seperti Australia, Kanada dan Amerika sudah kembali panen. 

Dengan begitu, harga mie instan, yang bahan bakunya gandum, diprediksi tak akan naik.  "Enggak (naik), dulu kan gagal panennya seperti Australia, Kanada, Amerika, sekarang panennya sukses. Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual," kata Mendag Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Pernyataan Mendag itu pun menangkis pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo soal harga mie instan bisa naik tiga kali lipat. Pernyataan Mentan itu dilontarkan terkait kenaikan harga gandum dunia.

Mentan sebelumnya menyatakan dampak perang antara Rusia - Ukraina terhadap rantai pasok bahan makanan mulai terasa di Indonesia. Dia bahkan memproyeksi harga mie instan bakal naik hingga tiga kali lipat.

Itu karena Indonesia bergantung pada impor komoditas dari dua negara. Sehingga kenaikan harga pangan berbasis impor tak bisa dihindari. "Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," ujar Mentan dalam webinar bersama Ditjen Ditjen Tanaman Pangan, Senin (8/8/2022).

Mentan menjelaskan ketersediaan gandum dunia sebetulnya ada, namun adanya konflik global yang membuat masalah pada rantai pasok bakal membuat harga gandum menjadi mahal.

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal bangat, sementara kita impor terus ini, kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," Pungkas Mentan.

(FRI)

SHARE