ECONOMICS

Mendagri Ungkap Arahan Prabowo untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Barang

Raka Dwi Novianto 28/10/2024 15:19 WIB

Mendagri, Muhammad Tito Karnavian komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga barang.

Mendagri Ungkap Arahan Prabowo untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Barang (foto ist)

IDXChannel - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga barang serta jasa. 

Prabowo, kata Tito, selalu menekankan agar upaya pengendalian inflasi terus digalakkan.

“Beliau (Presiden Prabowo) menyampaikan, pengendalian inflasi, pengendalian barang dan jasa agar tidak memberatkan masyarakat sangat penting,” kata Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (28/10/2024).

Tito menambahkan, Prabowo juga memiliki perhatian tinggi dalam upaya mengatasi persoalan kemiskinan. Hal ini termasuk dalam bidang perumahan, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga koperasi. 

Sedangkan pada jangka menengah, Presiden juga bakal berfokus pada program swasembada pangan dan energi. Oleh karena itu, Tito mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk membantu menyukseskan program tersebut.

“Semuanya bukan hanya kepentingan pusat akan mendapat manfaat, tapi kepentingan rakyat. Dan itu akan membawa nama baik kepala daerah juga,” kata Tito.

Dalam konteks pengendalian inflasi, Tito menyebut, Kemendagri telah menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah sejak  2022.

Saat itu, Presiden ke-7 Joko Widodo meminta agar penanganan inflasi dilakukan, seperti pengendalian Covid-19. Dengan pengendalian tersebut, data inflasi di daerah dapat diketahui secara riil.

Tito mengungkapkan, saat ini angka inflasi lebih terkendali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 6 Oktober 2024, inflasi year on year (yoy) September 2024 sebesar 1,84 persen. 

Angka tersebut, ujarnya, masih berada dalam jangkauan target pemerintah pusat.

“Range inflasi yang ditarget adalah 2,5 persen plus minus 1 persen. Artinya paling rendah 1,5 persen, paling tinggi 3,5 persen. Ini adalah strategi kita, strategi nasional, Indonesia,” tutur Tito.

Menurut dia, ditetapkannya target tersebut lantaran Indonesia merupakan negara konsumen sekaligus produsen. 
Keseimbangan angka inflasi diperlukan untuk menjaga pengendalian harga yang tidak memberatkan konsumen dan produsen. 

Pasalnya, bila inflasi terlalu tinggi, masyarakat, khususnya yang berada pada kategori tidak mampu, akan mengalami tekanan. Sebaliknya, bila inflasi terlalu rendah, para produsen akan kesulitan dalam menutup biaya operasionalnya.

“Kita dari [angka inflasi yoy] 5,95 persen di September 2022 [mulai] penugasan, sekarang kita berhasil menurunkan di angka 1,84 persen,” kata Tito.

(Fiki Ariyanti)

SHARE