ECONOMICS

Menhub Ungkap Biang Kerok Kemacetan Panjang di Pelabuhan Merak

Anggie Ariesta 08/04/2024 14:12 WIB

Kemacetan panjang di Pelabuhan Merak menjadi salah satu atensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait arus mudik saat ini.

Menhub Ungkap Biang Kerok Kemacetan Panjang di Pelabuhan Merak. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kemacetan panjang di Pelabuhan Merak menjadi salah satu atensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait arus mudik saat ini. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, antrean kendaraan yang panjang salah satunya disebabkan ketidaktaatan masyarakat.

"Merak ini, memang seperti yang disampaikan pak Presiden terdapat jumlah yang melebihi dan mohon maaf, ketidaktaatan masyarakat pengguna ya," kata Menhub Budi kepada wartawan saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).

Budi pun membandingkan dengan pemudik via kereta api.

"Kalau di kereta api kan dia punya tiket, dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini ada yang belum (punya) tiket, dia (tetap) datang, maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 km," jelas Menhub.

Menurut Menhub, kapal di Pelabuhan Merak juga harus lebih besar dan cepat. Dia mengaku sudah lapor ke Presiden Joko Widodo jika dermaga di Merak juga harus ditambah.

"Jadi issue-nya bahwa di Merak ini, satu diharuskan memiliki kapal yang lebih besar dan lebih cepat. Kedua, memang harus ada tambahan dermaga. Kami sudah bahas dan tadi saya lapor Pak Presiden. Pak ini butuh dermaga, Pak presiden tambahin. Kapal juga harus tambah," ungkap Budi.

Budi mengibaratkan, jika kapal dengan 15 knot atau 500 knot masih kurang maksimal, sehingga perlu adanya kapal besar di atas 1.000 knot jadi kecepatan harus ada di atas 15 ribu hingga 20 ribu knot.

Dia pun mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah evaluasi terhadap antrean tersebut. Dia mengatakan pengaturan bongkar muat di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni telah dilakukan.

"Nah apa yang kita lakukan? kami datang bersama Pak Menko PMK, dengan TNI dengan Polri lalu kita rapatkan beberapa cara bertindak yang efektif," pungkasnya. (NIA)

SHARE