Menhub Ungkap Penyebab Konektivitas Penerbangan RI yang Rendah
Menhub buka-bukaan terkait penyebab konektivitas penerbangan Indonesia yang rendah. Terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari perkotaan.
IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya buka-bukaan terkait penyebab konektivitas penerbangan Indonesia yang rendah. Terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari perkotaan.
Menhub mengatakan kendala yang dihadapi di sektor transportasi udara saat ini ialah adanya keterbatasan jumlah pesawat yang beroperasi.
Dia mengatakan saat ini jumlah armada pesawat yang beroperasi di Indonesia sebanyak 450 armada pesawat. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya di angka 600 armada pesawat.
"Tentu ini mengakibatkan daya jelajah pesawat itu relatif lebih rendah," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (6/6/2023).
Menhub menjelaskan ia saat ini diberikan tugas oleh Presiden untuk meminta kepada maskapai penerbangan untuk dapat meningkatkan jumlah armada pesawatnya sehingga konektivitas antara wilayah di Indonesia tidak terganggu.
"Dalam ratas kemarin juga sudah disampaikan oleh Presiden yang meminta kami untuk meminta maskapai penerbangan meningkatkan pesawatnya dan bahkan kami ditugaskan untuk mengundang maskapai yang baru untuk melakukan penerbangan," katanya.
Pernyataan Menhub tersebut menanggapi pernyataan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra, Sudewo menyoroti konektivitas yang sulit untuk dijangkau di seluruh wilayah Indonesia. Terutama moda transportasi udara yang sangat penting bagi masyarakat, terutama yang berada jauh dari perkotaan.
Salah satu contohnya wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Sadewo mengatakan wilayah Kabupaten Berau merupakan wilayah yang potensial bagi pariwisata serta kegiatan ekonomi.
Namun, potensi pariwisata memerlukan adanya moda transportasi udara. "Di Berau, Kalimantan itu transportasi yang mudah di jangkau itu adalah dengan transportasi udara. Di sebelum Covid itu bagus, dan setelahnya itu tolong dinormakan kembali. Dan semoga ini memberikan harapan besar kepada masyarakat di sana," katanya.
(FRI)