Menilik Kesiapan KCIC Jelang Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus mengebut pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
IDXChannel - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus mengebut pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, secara keseluruhan pembangunan KCJB telah mencapai 94 persen.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus melakukan uji coba kereta cepat untuk penumpang. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa nanti kereta penumpang yang akan digunakan oleh masyarakat semuanya dalam kondisi siap beroperasi.
"Secara paralel juga kita sudah melakukan sertifikasi. Ini bertujuan untuk memastikan apakah penumpang. Dan bekerja sama dengan Kemenhub untuk menyertifikasi dari mulai prasarana serta sarana KCJB," katanya dalam Market Review IDXChannel, Jumat (4/8/2023).
Dari sisi pembangunan Stasiun KCJB, Emir mengatakan, progres pembangunannya sudah mendekati selesai. Progres Stasiun KCIC Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Tegalluar sudah mencapai 95 persen.
"Adapun untuk Padalarang prosesnya masih di 65 persen. Hal ini karena memang pembangunannya paling akhir jadi memang itu yang terus kita percepat pembangunannya sehingga bisa siap dinikmati oleh masyarakat pada saat bulan Oktober beroperasi secara normal," katanya.
Emir juga menuturkan, pihaknya saat ini sedang berkordinasi dengan sejumlah pihak baik Pemerintah Daerah, pihak swasta dan juga operator transportasi untuk menyadiakan transportasi umum di setiap stasiun yang dilewati.
"Jadi sejauh ini kita terus melakukan pendekatan kolaborasi dengan para kepentingan," katanya.
Adapun dari sisi sumber daya manusianya, Emir menjabarkan, pada tahap awal pelaksanaan uji coba maupun operasional secara penuh. Kereta cepat akan dilakukan oleh tenaga asing dari luar negeri.
Dia menyampaikan, saat ini petugas operasional kcjb dari KCIC sedang melakukan pelatihan. Sehingga ke depannya petugas operasional KCJB dapat dilakukan oleh orang Indonesia.
"Kemudian setelah adaptif planning tersebut selesai baru mungkin di tahun kedua atau tahun ke-3 full operated by sumber daya manusia dari kita," katanya.
(YNA)