ECONOMICS

Menilik Tren Bullish Harga CPO Dunia, Bagaimana Prospek ke Depan?

Shifa Nurhaliza 07/09/2021 15:05 WIB

Perkembangan harga produk minyak sawit dunia atau crude palm oil (CPO) belakangan ini terus mengalami tren kenaikan.

Perkembangan harga produk minyak sawit dunia atau crude palm oil (CPO) belakangan ini terus mengalami tren kenaikan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Perkembangan harga produk minyak sawit dunia atau crude palm oil (CPO) belakangan ini terus mengalami tren kenaikan. Pada awal bulan September ini, CPO diam-diam mengalami tren bullish atau kenaikan hingga 4,24% secara point-to-point. Dimana secara satu bulan ke belakang, harga masih naik 3,64%.

Hal ini dijelaskan oleh Direktur Industri Hasil Hutan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Perindustrian, Emil Satria melihat perkembangan update harga kelapa sawit global dan kebijakan baru dalam negeri, membuat harga kelapa sawit cenderung mengalami kenaikan.

Namun sama halnya, bila ada tanjakan, tentu ada turunan. Harga minyak kelapa sawit dunia bisa saja turun secara tiba-tiba dan tidak diketahui kapan terjadinya.

"Tapi kita tidak tahu ke depan seperti apa harga karena kita untuk saat ini memang angkanya cukup bagus. Tetapi ke depan kita lihat dengan perkembangan situasi ekonomi yang dipenuhi oleh pandemi tentu akan mempengaruhi juga harga sawit di masa akan mendatang," ujarnya dalam diskusi Masa Depan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Menuju Pengakuan Internasional, dikutip Selasa (7/9/2021).

Selain itu, peningkatan harga CPO ini beriringan dengan diberlakukannya PMK no. 191/2020. Dimana harga CPO semakin meningkat oleh kebijakan lockdown oleh Malaysia dan negara produsen minyak nabati lainnya. Hal ini menyebabkan pasar menjadi asimetris.

Analis Komoditas Reuters, Wang Tao memperkirakan CPO akan mundur teratur pada kisaran MYR4.155-4.251 per ton. Hal ini bisa terjadi jika titik resistance MYR4.358 per ton tidak tercapai.

"Apabila titik resistance itu tertembus, maka ada peluang harga kembali naik ke rentang MYR 4.405-4.464/ton. Akan tetapi, sepertinya tren kenaikan harga sudah patah," ujar Wang dalam risetnya, dikutip dari Reuters, Selasa (7/9/2021).

Kendanti demikian, berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, harga CPO mulai mengalaim peningkatan sejak Februari 2021. Yang mana pada saat itu, harga CPO sentuh level USD1.026/MT kemudian pada Maret 2021 naik ke USD1.036/MT.

Kenaikan terus berlanjut pada April di level USD1.039/MT, Mei USD1.110/MT, hingga Juni sebesar USD1.223/MT. (TIA)

SHARE