ECONOMICS

Menkeu AS dan Wakil PM China Bertemu di Swiss, Ini yang Dibahas  

Nia Deviyana 19/01/2023 07:00 WIB

kedua belah pihak sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pendanaan iklim baik secara bilateral dan multilateral.

Menkeu AS dan Wakil PM China Bertemu di Swiss, Ini yang Dibahas. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Keuangan AS Janet Yellen setuju dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He untuk lebih banyak membahas ekonomi makro dan keuangan selama pertemuan di Swiss. 

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keuangan mengatakan kedua belah pihak sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pendanaan iklim baik secara bilateral dan multilateral.

"Meskipun kami memiliki area ketidaksepakatan, dan kami akan menyampaikannya secara langsung, kami tidak boleh membiarkan kesalahpahaman, terutama yang berasal dari kurangnya komunikasi, memperburuk hubungan ekonomi dan keuangan bilateral kami," kata Yellen dilansir Reuters, Rabu (18/1/2023).

Sementara itu, Liu mengatakan kedua negara butuh komunikasi yang serius dan koordinasi terkait berbagai masalah, termasuk perubahan iklim dan ekonomi, dan dia siap untuk pembicaraan serius.

"Dengan cara ini, semoga kita dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas keseluruhan hubungan China-AS," imbuh dia.

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk meningkatkan komunikasi. Hal itu diungkapkan saat mereka bertemu di Indonesia pada KTT G20 November 2022.

Seorang pejabat senior Departemen Keuangan mengatakan bahwa, selama pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam, Yellen dan Liu sepakat bahwa kedua negara dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah resesi di ekonomi di masing-masing negara. Kedua delegasi juga melakukan diskusi tentang utang negara, ketahanan pangan, dan energi.

Mengenai prospek ekonomi, para pejabat China menyadari risiko keuangan yang ditimbulkan sektor properti, tetapi optimistis untuk kembali mendekati pertumbuhan normal.

Liu, orang kepercayaan Xi Jinping, mendesak para pemimpin global yang berkumpul World Economic Forum (WEF) 2023 untuk meninggalkan apa yang dia sebut dengan "mentalitas perang dingin" dan memperluas kerja sama internasional dalam isu-isu seperti perubahan iklim.

Yellen dan pejabat tinggi AS lainnya mengatakan ekonomi AS harus mampu melewati resesi pada 2023, tetapi tak menampik kemungkinan pertumbuhan yang lebih lambat.

Pertumbuhan ekonomi China tampaknya akan pulih mulai pertengahan 2023 menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19 setelah merosot ke salah satu level terburuknya dalam hampir setengah abad.

IMF sebelumnya memperingatkan agar tidak memisahkan ekonomi global menjadi dua blok yang bersaing. Sebab, hal itu dapat mengurangi hasil ekonomi global hingga 7%, dan bahkan lebih di negara-negara yang rentan. (NIA)

SHARE