IDXChannel - Masih tingginya kondisi inflasi di Eropa mendorong Bank Sentral di kawasan tersebut, European Central Bank (ECB), untuk tetap melanjutkan kebijakan suku bunga tingginya dalam beberapa bulan ke depan.
Langkah ini perlu ditegaskan, mengingat sebagian pihak di kalangan analis tengah berspekulasi bahwa ECB memiliki ruang yang cukup untuk mengendurkan ketatnya kebijakan moneter yang telah diambil lebih dari satu semester terakhir terseut.
Turut hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2023, yang digelar di Davos, pekan ini, Anggota Dewan Pengurus ECB, Francois Villeroy de Galhau, menyatakan bahwa perang terhadap tingginya inflasi masih akan berlangsung, dan belum akan mengendur dalam waktu dekat.
"Kita harus tetap berada di jalur pertumpuran melawan (tingginya) inflasi. Perang ini sama sekali belum kita menangkan," ujar Villeroy, dalam diskusi panel bertema Banking in The Eye of the Storm, sebagai salah satu rangkaian WEF 2023, Rabu (18/1/2023).
Sejauh ini, ECB telah menaikkan suku bunga gabungan sebesar 2,5 poin persentase sejak Juli, dan menunjukkan sinyal bakal adanya kenaikan kembali sebesar 50 basis poin pada Februari atau Maret 2023 mendatang.