Menko Zulhas Takjub Lihat Canggihnya Drone yang Bantu Pemupukan Tebu di Malang
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan takjub dengan teknologi drone untuk menyiram tanaman tebu petani di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan takjub dengan teknologi drone untuk menyiram tanaman tebu petani di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Hal ini diketahui Menko Pangan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke perkebunan tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Bahkan pria yang kerap disapa Zulhas ini juga mencoba langsung mengoperasikan drone yang digunakan untuk memudahkan penyiraman air dan pemupukan ke tanaman tebu. Selain drone atau pesawat nirawak, petani tebu mitra Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Malang juga dibekali dengan teknologi alat dan mesin pertanian modern.
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan mencoba langsung mengoperasikan drone yang digunakan untuk memudahkan penyiraman air dan pemupukan ke tanaman tebu (Avirista M/MPI).
Salah satu yang dimanfaatkan petani tebu di Kabupaten Malang, seperti cane harvester yang berfungsi untuk memotong dedaunan, memisahkannya dari tebu, serta memotong-motong tebu menjadi batang yang lebih pendek.
Kehadiran teknologi ini membuat Zulhas optimistis jika swasembada pangan khususnya untuk komoditi gula bisa tercapai.
"Jadi saya optimistis, coba lihat sekarang di malang ini halaman rumah saja ditanami tebu. Jadi rakyat kita itu kan sebenarnya pekerja keras. Asal kalau sudah nanam, jangan rugi," kata Zulhas, usai meninjau lahan tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (19/12/2024).
Pihaknya berkomitmen untuk tidak impor gula atau bahan pangan lainnya seperti beras, jagung, dan garam. Selama ini kata Zulhas sapaan akrabnya, impor bahan pangan Indonesia mencapai 37 juta ton.
"Swasembada pangan 2027, sebagai Menko Pangan kita harus kerja keras. Kami ada 10 keputusan yang diambil harus didukung, petani harus rajin, dan banyak nanam tebunya, jangan sampai akhir tahun tebunya nggak ada," tuturnya.
"Kebutuhan kita 3,1 juta, produksi kita 2,6 juta tahun 2025, kurang 500 ton, saya putuskan tidak usah impor cuma diputuskan dirawat kebunnya, sehingga 2027 kita akan swasembada gula," kata dia.
Sementara itu Direktur Operasional PT Rajawali 1 Nanik Sulistyowati menyatakan, beberapa teknologi inovasi sudah diberikan ke petani binaan darı PG Krebet Baru, salah satunya dengan drone yang dicoba oleh Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan tadi.
"Untuk alat dan mesin pertanian (alsintan) juga, seperti drone yang dia tugasnya untuk memupuk tanaman tebu dari atas, itu juga membantu petani juga," kata Nanik Sulistyowati.
(Nur Ichsan Yuniarto)