Menperin Targetkan Ekspor Batik Tembus USD100 Juta di 2023
Industri batik memiliki peranan yang amat penting bagi perekonomian nasional.
IDXChannel - Industri batik memiliki peranan yang amat penting bagi perekonomian nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis kinerja industri batik akan semakin tumbuh, terlebih lagi setelah lepas dari dampak pandemi Covid-19.
Dia pun menargetkan nilai ekspor batik dan produk batik dapat menyentuh hingga USD100 juta selama 2023.
"Industri batik juga merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja hingga jutaan orang. Artinya, sektor industri batik ini telah memberikan kehidupan dan penghasilan bagi jutaan rakyat Indonesia," kata Agus Gumiwang pada Pembukaan Pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 dengan tema Batik, Bangkit! di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Agus optimistis, kinerja industri batik akan semakin tumbuh. Sinyal positif menggeliatnya ekonomi juga diberikan oleh IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 3 persen.
"Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, saat ini menjadi momentum yang sangat baik bagi industri batik untuk bisa kembali bangkit, karena perekonomian sedang tumbuh," tuturnya.
Dalam upaya pengembangan industri batik diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, seperti asosiasi, pelaku usaha, desainer, akademisi, e-commerce hingga influencer untuk dapat mengembangkan, memperkenalkan serta mempromosikan potensi kekayaan batik dalam negeri.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengrajin, desainer, pelaku industri, serta pecinta dan pemakai batik yang selama ini berkreasi menciptakan, memproduksi, dan menggunakan batik sebagai karya adiluhung bangsa kita," paparnya.
Menurut Agus, batik Nusantara memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi karena motif, desain, dan coraknya yang inovatif dengan berbasis kearifan lokal.
Agus menyebutkan, saat ini terdapat empat Indikasi Geografis Batik, yaitu Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu, Sarung Batik Pekalongan, dan Batik Tulis Complongan Indramayu. Indikasi geografis batik merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual atau motif batik yang jadi ciri khas suatu daerah.
Agus menambahkan, tradisi memakai batik harus digalakkan sebagai wujud kehormatan pada kearifan lokal. Selain itu, batik memiliki nilai seni yang tinggi sehingga bisa digunakan di berbagai kesempatan, baik acara resmi maupun kasual.
"Ada makna dalam kebiasaan kita menggunakan batik baik dari aspek fesyen, sosial budaya, dan ekonomi," imbuhnya.
Gelar Batik Nusantara 2023 digelar pada 2-6 Agustus 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia, diikuti oleh lebih dari 250 peserta.
"Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Batik Indonesia (YBI) atas segala upayanya dalam melestarikan, mengembangkan, melindungi serta mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia," pungkas Agus. (NIA)