Menperin Targetkan Industri Tumbuh 6,52 Persen di 2026
Menperin menargetkan industri manufaktur tumbuh 6,52 persen dengan kontribusi 18,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.q
IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan sektor industri tetap menjadi penggerak utama perekonomian nasional pada 2026. Untuk itu, Menperin menargetkan industri manufaktur tumbuh 6,52 persen dengan kontribusi 18,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan industri diharapkan menyumbang 74,85 persen ekspor nasional serta menyerap 14,68 persen tenaga kerja. Pemerataan industri juga diproyeksikan meningkat melalui distribusi investasi di luar Jawa hingga 33,25 persen. Hal itu sejalan dengan upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 6,79 juta ton CO₂ EQ sebagai wujud transformasi menuju industri hijau.
“Target ini mencerminkan tekad pemerintah menjadikan industri sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Pertumbuhan industri tidak hanya diarahkan untuk memperkuat struktur ekonomi, tetapi juga untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta penguatan daya saing,” ujar Menperin dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).
Untuk mewujudkan sasaran itu, Kemenperin menyiapkan program prioritas yang mencakup penguatan industri kecil dan menengah, penciptaan wirausaha baru, percepatan hilirisasi sumber daya alam, restrukturisasi mesin dan teknologi, serta penguatan vokasi untuk membangun SDM industri yang kompeten.
Selain itu, Kemenperin juga melakukan pengembangan industri halal, peningkatan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan percepatan pembangunan kawasan industri di berbagai wilayah. Implementasi industri hijau menjadi salah satu fokus utama dengan mendorong efisiensi energi, penerapan teknologi bersih, serta prinsip keberlanjutan dalam proses produksi.
“Manufaktur kita mempunyai resiliensi yang tinggi. Walaupun dihadapkan dengan berbagai dinamika dan tantangan, resiliensi industri sudah terbukti dan ini menjadi dasar optimisme bagi percepatan pertumbuhan,” kata Menperin.
“Yang kuat dari produk manufaktur kita adalah pasar ekspor, yang terus-menerus menunjukkan peningkatan. Hal ini menjadi baseline dan dasar optimisme bagi peluang usaha nasional,” tambahnya.