Mentan Dorong Ubi hingga Talas Jadi Menu Andalan Hotel Berbintang
Kementrian Pertanian mendorong agar pangan lokal untuk masuk sebagai etalase menu andalan di perhotelan.
IDXChannel - Kementrian Pertanian mendorong agar pangan lokal untuk masuk sebagai etalase menu andalan di perhotelan. Selain mendongkrak ekonomi rakyat, pangan lokal juga bisa diolah menjadi menu sehat.
Menteria Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini masyarakat sudah mulai mengganti nasi dengan ubi, jagung, sagu, pisang, talas kacang-kacangan, dan masih banyak jenis lainnya. Tak heran jika sekarang banyak ditemui menu-menu makanan yang sehat yang bisa disandingkan dengan nasi.
"Ini tak lepas dari tangan magic para chef yang menyulap olahan kuliner yang tidak hanya menarik mata namun bergizi," ujarnya, Kamis (27/5/2021).
Dia mengatakan, Indonesia memiliki potensi pangan lokal yang luar biasa. Oleh karena itu Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mendorong pangan lokal untuk masuk sebagai etalase menu andalan di perhotelan. Hal itu diwujudkan dalam kerjasama Kementerian Pertanian bersama perusahaan hotel Accor Grup dalam kemitraan promosi dan pemanfaatan produk pangan lokal untuk kesehatan dan pengembangan jasa perhotelan.
Melalui kerjasama ini, semua pangan lokal hasil keringat para petani Indonesia akan naik panggung untuk menyandang makanan utama di hotel berbintang. Termasuk didalamnya akan ada menu minuman tradisonal seperti bandrek, jahe, dan sekoteng. Dengan begitu, para lidah tamu hotel Accor Indonesia dapat merasakan sensasi nikmat minuman asal negeri sejuta pangan.
Senior VP Operation and Goverment Relations Accor Indonesia dan Malaysia, Adi Satria mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah mendatangi beberapa kota di Jawa Tengah seperti di Semarang, Solo, dan Surabaya untuk mengambil kopi, beras, buah-buahan. Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan dan stamina. Hal ini agar dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi tamu-tamu untuk datang kembali menginap di hotel.
Program Pemerintah yang cemerlang ini diharapkan mampu menjaga pangan lokal dan bisa dijadikan senjata untuk membakar kembali perekonomian di era new norrmal. Advenia Elisabeth. (TIA)