ECONOMICS

Mentan Klaim Revitalisasi Tata Kelola Pupuk Berdampak Penghematan Rp10 Triliun

Tangguh Yudha 22/10/2025 12:01 WIB

Melalui pembenahan sistem dan manajemen distribusi, Mentan Amran mengklaim pemerintah berhasil menghemat anggaran hingga Rp10 triliun.

Mentan Klaim Revitalisasi Tata Kelola Pupuk Berdampak Penghematan Rp10 Triliun. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan keberhasilan program revitalisasi tata kelola pupuk bersubsidi yang telah memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi anggaran negara.

Melalui pembenahan sistem dan manajemen distribusi, Mentan Amran mengklaim pemerintah berhasil menghemat anggaran hingga Rp10 triliun.

"Melalui pembenahan sistem, pemerintah berhasil menghemat anggaran hingga Rp10 triliun, menurunkan biaya produksi pupuk sebesar 26 persen, serta meningkatkan laba PT Pupuk Indonesia hingga Rp2,5 triliun pada tahun 2026, dengan proyeksi total keuntungan mencapai Rp7,5 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers Satu Tahun Kinerja Pembangunan Pertanian di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Amran menambahkan, keberhasilan ini juga membuka peluang peningkatan volume pupuk bersubsidi sebanyak 700 ribu ton secara bertahap hingga 2029. Pemerintah pun tengah menjalankan program pembangunan tujuh pabrik pupuk baru sebagai bagian dari strategi jangka panjang memperkuat kemandirian industri pupuk nasional.

Disampaikan, lima dari tujuh pabrik tersebut ditargetkan selesai paling lambat pada tahun 2029. Dengan beroperasinya pabrik baru, biaya produksi dapat ditekan lebih dari seperempat dan ketergantungan pada bahan baku impor berkurang signifikan.

Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa kebijakan revitalisasi pupuk tidak hanya berorientasi pada efisiensi biaya, tetapi juga bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani.

“Presiden Prabowo memberi arahan yang sangat tegas, negara harus hadir di sawah, di kebun, di ladang. Petani tidak boleh menjerit karena harga pupuk. Kami di Kementan bersama BUMN pupuk bergerak cepat mengeksekusi perintah itu. Ini bukti nyata keberpihakan Presiden dan pemerintah kepada petani,” kata Amran.

(NIA DEVIYANA)

SHARE