ECONOMICS

Mentan Turun Gunung Mau Sulap Lahan Gambut Kalteng Jadi Sawah

Tangguh Yudha 22/08/2024 08:40 WIB

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengunjungi Kalimantan Tengah untuk meninjau kesiapan lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lumbung pangan.

Mentan Turun Gunung Mau Sulap Lahan Gambut Kalteng Jadi Sawah (foto dok bsip pertanian)

IDXChannel - Kementerian Pertanian (Kementan) serius menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai lumbung pangan baru. Survei ke wilayah tersebut pun sudah dilakukan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengunjungi Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah secara langsung untuk meninjau kesiapan lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lumbung pangan.

Menurutnya, survei ini perlu dilakukan guna memastikan kondisi lahan di Kapuas, apakah clear dan clean untuk rencana cetak sawah dengan potensi seluas 400 ribu hektare, sehingga rencana membangun lumbung pangan bisa berjalan dengan baik.

"Kami telah menurunkan tim pusat, pemerintah daerah dan TNI untuk memeriksa semua status lahan, agar proses tahap selanjutnya dapat segera dimulai," ujar Amran dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (22/8).

Amran mengunjungi Blok B dan C di Dadahup, yang dulunya sering tergenang banjir sehingga ditinggalkan oleh petani. Namun, Kementerian PUPR memperbaiki dan membangun infrastruktur irigasi.

Lahan tersebut kini dipastikan sudah layak ditanami kembali dan sekitar 21.224 hektare lahan masih terlantar dan tidak digarap oleh petani. Amran menyebut diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menyukseskan program cetak sawah ini.

Dalam perjalanan udara menggunakan helikopter menuju Kabupaten Kapuas, Amran menyaksikan luasnya lahan yang tidak tergarap. 

Dalam rangka program cetak sawah, jajaran Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah akan menelusuri potensi sekitar 400 ribu hektare lahan untuk dijadikan sawah baru.

Dia menegaskan bahwa pengembangan cetak sawah ini akan menggunakan teknologi modern, tidak hanya dengan cara manual, tetapi juga melibatkan tenaga terlatih, termasuk mendorong partisipasi petani milenial. 

Pengembangan ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi tetapi juga memperkuat hilirisasi pertanian.

Program pengembangan sawah di lahan rawa ini berada di kawasan aluvial eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Provinsi Kalimantan Tengah, yang juga merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN). 

Optimalisasi lahan rawa ini dianggap sebagai terobosan penting untuk meningkatkan dan mengamankan ketersediaan beras dalam negeri.

"Cita-cita Indonesia Mandiri Pangan adalah arahan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, salah satunya dipersiapkan di Kalimantan Tengah. Dengan potensi lahan rawa yang dapat menjadi lahan pertanian produktif, kita yakin dapat membangun lumbung pangan dan juga akan memasok beras ke Ibu Kota Negara," tutur Amran.

Dia mengatakan, pengembangan cetak sawah ini tidak berarti membuka kembali lahan eks PLG, tetapi mengoptimalkan pemanfaatan lahan eksisting di eks PLG dan di luar lahan PLG.

"Proses ini dilakukan secara bertahap. Tahap selanjutnya adalah identifikasi kepemilikan lahan dan desain pengelolaan dengan melibatkan masyarakat dan investor. Setelah irigasi tersedia, kami akan melakukan budidaya untuk selanjutnya mempersiapkan kebutuhan saprodi," kata Amran.

(Fiki Ariyanti)

SHARE