ECONOMICS

Menteri Bahlil: RI Siap Tukar SDA dengan Teknologi Canggih

Iqbal Dwi Purnama 28/10/2022 11:46 WIB

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan kesiapan pemerintah untuk menukar Sumber Daya Alam (SDA) dengan teknologi canggih.

Menteri Bahlil: RI Siap Tukar SDA dengan Teknologi Canggih. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan kesiapan pemerintah untuk menukar Sumber Daya Alam (SDA) dengan teknologi canggih dari negara maju. 

Hal tersebut dilakukan agar hilirisasi terbangun, sehingga Indonesia tidak lagi dijual SDA secara mentah. Namun perusahaan luar negeri yang membutuhkan harus masuk dan mengolah langsung di Indonesia.

“Kita mau ada kolaborasi yang baik antara negara penghasil sumber daya alam dengan negara yang memiliki teknologi dan pasar. Kita tidak bisa lagi hanya berkompetisi tanpa berkolaborasi. Ini dunianya. Indonesia menata dari negara berkembang menuju negara maju dengan hilirisasi,” kata bahlil melalui pernyataan tertulisnya, Jumat (28/10/2022).

Ia menjelaskan, pengembangan hilirisasi industri bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan neraca perdagangan Indonesia. 

Pada kesempatannya Bahlil juga memamerkan kondisi Perekonomian Indonesia dibandingkan dengan negara anggota negara G20 lainnya, kondisi perekonomian Indonesia masih terkendali dengan tingkat inflasi tercatat sebesar 5,95 persen per September 2022.

Sehingga menurutnya di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini, Indonesia memiliki potensi investasi dan ketahanan ekonomi nasional yang cukup baik, disamping berlimpahnya sumber daya alam yang potensial untuk digarap.

Menteri Investasi Inggris Lord Dominic Johnson menyambut baik peningkatan kerjasama investasi antara pemerintah Indonesia dan Inggris, karena hal tersebut akan mendorong masuknya investasi dua arah antar negara dan mendukung jaminan ketersediaan sumber daya mineral yang penting bagi kedua negara.

"Kita akan terus mendorong hubungan kerja sama kedua negara baik di sektor perdagangan maupun investasi. Sehingga, kami dapat belajar bagaimana memanfaatkan sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia dan kami dapat berkontribusi dari aspek sumber daya manusia dan teknologinya,” pungkas Johnson.

(SLF)

SHARE