ECONOMICS

Menteri ESDM Buat Tim Khusus untuk Susun Rencana Kerja Blok Masela

Atikah Umiyani/MPI 28/07/2023 13:40 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif membentuk tim khusus pada Agustus untuk menyiapkan rencana kerja Blok Masela.

Menteri ESDM Buat Tim Khusus untuk Susun Rencana Kerja Blok Masela. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pengembangan Blok Masela memasuki babak baru. Setelah PT Pertamina (Persero) dan Petronas resmi memegang 35% hak partisipasi atau participating interest/PI di blok tersebut.

Untuk mempercepat produksi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pun ikut turun tangan. Salah satunya dengan membentuk tim khusus pada Agustus untuk menyiapkan rencana kerja.

"Ya akan dibentuk tim bulan Agustus ini untuk menyiapkan rencana kerja, diharapkan dalam 3 bulan rencana kerja selesai. Setelah itu akan mengajukan Plan of Development (PoD), nah kalo Plan of Development (PoD) jalan, kita jadi ada kepastian kapan produksi pertama akan bisa dicapai," terang Arifin ketika ditemui di kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited (SUOS) di Blok Masela.

PHE yang bekerjasama dengan PETRONAS, melalui PETRONAS Masela Sdn. Bhd. (PETRONAS Masela), mengambil alih 35% kepemilikan SUOS di blok tersebut.

PHE nantinya akan mengenggam 20% dari kepemilikan tersebut dan 15% milik PETRONAS Masela. Penandatanganan perjanjian jual beli kepemilikan Blok Masela dilakukan langsung oleh Direktur Utama PHE Wiko Migantoro, Naib Presiden Eksekutif & Ketua Pegawai Eksekutif Huluan PETRONAS, Datuk Adif Zulkifli, dan Director Finance for Acquisition Divestment and NBD Asia Pacific Shell Kuo Tong Soo.

Penandatanganan dilakukan pada acara pembukaan Konvensi Indonesia Petroleum Association (IPA) dan disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal MIGAS Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Presiden & Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan PETRONAS Tan Sri Tengku Muhammad Taufik hari ini, Selasa (25/7/2023) lalu.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa demi memenuhi kebutuhan energi nasional dibutuhkan komitmen untuk menjaga pasokan migas dari sisi hulu.

“Selain mengelola lapangan eksisting maka diperlukan strategi untuk mengembangkan lapangan baru, salah satunya adalah Lapangan Abadi di Blok Masela,” ungkap Nicke.

Dalam kesempatan berbeda, Pengamat BUMN Toto Pranoto optimis pengambilalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) dari Shell yang dilakukan PT Pertamina (Persero) akan dapat membantu meningkatkan lifting minyak dan gas (migas) nasional.

"Kalau kita lihat potensinya di mana kemudian nanti mereka (Masela) punya cadangan hampir 27 trillion cubic feet (TCF), dimana produksinya 9,5 juta ton LNG per tahun, saya kira akan sangat membantu meningkatkan kemampuan lifting Indonesia secara keseluruhan dari sisi gas karena memang tren nya dalam 4-5 tahun terakhir lifting gas boleh dibilang cenderung declining," teranya dalam Market Review pada Rabu (26/7/2023).

Oleh sebab itu, lanjut Toto, apabila kemudian Blok Masela ini bisa dioperasikan dengan efektif sesuai waktu yang telah ditetapkan maka menurutnya akan sangat membantu Indonesia untuk memenuhi ketersediaan gas yang selama ini dibutuhkan.

Lebih lanjut Toto juga menilai bahwa peluang usaha yang ditimbulkan ketika Blok Masela ini sudah on stream yaitu luar biasa besar. Mulai dari dampaknya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional serta potensi penyerapan tenaga kerja yang disebut-sebut mencapai 10.000 orang.

"Kedua misalnya kaitannya apabila pemerintah menetapkan TKDN menjadi salah satu hal yang wajib misalnya bagi proses pembangunan Blok Masela. Tentu ini akan juga menimbulkan gairah perusahaan-perusahaan lokal di sektor migas akan terdorong masuk ke bisnis ini. Sehingga saya kita dengan hal semacam itu multiplier effect dan lain-lain akan memebrikan efek yang cukup besar secara agregasi nasional terhadap keekonomian secara umum," pungkas Toto.

(FRI)

SHARE