ECONOMICS

Menteri ESDM Harap Smelter Nikel Milik Ceria Dapat Diuji Coba Akhir 2024

Atikah Umiyani/MPI 03/07/2024 16:57 WIB

Proyek smelter nikel milik PT Ceria Nugraha Indotama yang berlokasi di Kolaka, Sulawesi Tenggara. terus dikebut.

Menteri ESDM Harap Smelter Nikel Milik Ceria Dapat Diuji Coba Akhir 2024. (Foto: Ist)

IDXChannel - Proyek smelter nikel milik PT Ceria Nugraha Indotama yang berlokasi di Kolaka, Sulawesi Tenggara. terus dikebut. Proses uji coba (commissioning) smelter itu ditargetkan bisa dilakukan pada akhir 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengapresiasi progres smelter Ceria yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Saya berkesempatan melihat kemajuan fisik proyek smelter dari Ceria yang kita harapkan bahwa mechanical compression bisa segera dilaksanakan dan bisa commissioning di akhir tahun ini," kata Arifin, Rabu (3/7/2024).

Proyek smelter nikel Ceria menggunakan teknologi mutakhir Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan tungku terbesar di Indonesia 72 MVA. Smelter ini bakal mengolah bijih Nikel Saprolite yang menghasilkan output Feronikel dengan kadar nikel 22 persen.

Smelter tersebut nantinya mendapatkan pasokan listrik dari PT PLN (Persero) dengan total kapasitas 352 Megawatt (MW). Pasokan itu telah disepakati dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dan Ceria dan akan mulai dialirkan secara bertahap tahun ini.

Arifin berharap pelaku industri smelter harus bisa mengembangkan ekosistem untuk produk akhir elektrifikasi, karena Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat bernilai. 

“Kita harus merespons bagaimana industri dalam negeri bisa berkembang dan cita-cita elektrifikasi bisa tercapai. Nikel ini tentu saja ada di poros baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt). Kita punya Nikel, Limonite, dan Cobalt, konten yang signifikan, kemudian kita juga masih punya sumber mangan. Inilah yang harus kita integrasikan," tuturnya.

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata optimistis proyek smelter ‘Merah Putih’ Ceria akan mulai beroperasi dalam waktu dekat dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Proyek Smelter RKEF Line 1 Ceria akan beroperasi dalam dua hingga tiga bulan ke depan. 

"Terima kasih banyak atas kedatangan Bapak Menteri ESDM, jajaran Direksi Bank Mandiri dan PLN untuk melihat langsung perkembangan proyek kami, yang tentu semakin memacu semangat kami dalam penyelesaian proyek ini," ujarnya. 

Derian menyebut proyek Smelter RKEF Line 1 Ceria merupakan langkah awal perusahaan untuk menjadi pemain global dalam memproduksi Green Nickel Product dan baterai kendaraan listrik yang berbasis pada keberlanjutan. 

“Ceria masih memiliki target membangun 4 jalur RKEF yang akan dibangun secara bertahap, dan juga akan membangun smelter dengan teknologi HPAL (High Pressure Acid Leaching),” katanya.

(RFI)

SHARE