Menteri KKP Berharap PHK Besar-besaran Tak Terjadi di Startup Sektor Kelautan dan Perikanan
Menteri KKP berharap agar start up sektor kelautan dan perikanan dapat terus berinovasi dan jangan sampai terjadi fenomena PHK besar-besaran.
IDXChannel — Melihat ramainya aksi PHK di sektor perusahaan rintisan atau startup belakangan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap agar start up sektor kelautan dan perikanan dapat terus berinovasi dan jangan sampai terjadi fenomena PHK besar-besaran.
"Saya berharap berita pemutusan hubungan kerja yang besar-besaran tidak terjadi pada start up sektor kelautan dan perikanan," kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Fisheries Millenial Start Up Expo 2022 di Jakarta, Dikutip Selasa (31/5/2022).
Menteri KKP Trenggono menilai alasan tidak ingin terjadinya PHK besar-besaran adalah karena sektor kelautan dan perikanan di Indonesia memiliki potensi yang sangat banyak dan dapat disebut tidak terbatas.
"Harapan saya kegiatan ini akan menginisiasi tumbuhnya start up perikanan yang kreatif dan inovatif di Indonesia. Tentunya tumbuh merata, dari mulai usaha di hulu hingga hilir serta yang bergerak di bidang teknologi pendukung," katanya.
Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan mengajak milenial untuk terus berinovasi dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia mengingat besarnya peluang usaha di bidang ini.
Melalui rangkaian Acara Fisheries Millenial Start Up Expo 2022 melibatkan hingga sebanyak 24 usaha rintisan serta 17 UMKM di bidang kelautan dan perikanan.
KKP mengingatkan bahwa peluang usaha bidang perikanan terbuka lebar karena permintaan pasar dunia yang begitu tinggi. Saat ini lini usaha yang bisa digeluti juga beragam dari hulu hingga hilir, seperti penangkapan, budidaya, pemasaran, pengolahan, hingga teknologi pendukung.
“KKP memiliki program-program prioritas di subsektor perikanan tangkap maupun budidaya yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda untuk memulai serta mengembangkan usaha,” pungkasnya.
"Bisnis ke depan itu mulai dari hulu sampai hilir musti benar-benar dijaga. Bagaimana teknologi bisa membantu memastikan hulu sampai hilir aman,” tutup Trenggono. (FHM)