ECONOMICS

Menteri PU Sebut Pulau Buton Jadi Sasaran Inpers Irigasi Demi Swasembada Pangan

Iqbal Dwi Purnama 14/07/2025 11:54 WIB

Menteri PU mengatakan Pulau Buton, Sulawesi Tenggara akan menjadi sasaran utama bantuan Inpres Irigasi sebagai upaya swasembada pangan.

Menteri PU Sebut Pulau Buton Jadi Sasaran Inpers Irigasi Demi Swasembada Pangan. (Foto: Dok. Kementerian PU)

IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan Pulau Buton, Sulawesi Tenggara akan menjadi sasaran utama bantuan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

Hal itu menjadi salah satu upaya pemerintah mencapai swasembada pangan.

"Kami ingin memastikan Pulau Buton, khususnya Kota Baubau, menjadi prioritas dalam implementasi Inpres Irigasi ini, guna mendukung swasembada pangan secara berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (13/7/2025).

>

Dody juga menegaskan optimalisasi jaringan irigasi akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung peningkatan intensitas tanam, hasil produksi pertanian, serta ketahanan pangan yang berkeadilan.

"Kementerian PU akan terus mengawal pembangunan infrastruktur irigasi sebagai fondasi utama swasembada pangan nasional," tambahnya.

Sebelumnya, Dody melakukan kunjungan kerja ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, sebagai upaya menjadikan wilayah tersebut sebagai sasaran utama Inpers Irigasi.

Kunjungan ini juga untuk meninjau langsung Daerah Irigasi (DI) Wonco II di Kelurahan Karing-Karing, Kecamatan Bungi.

Menteri PU menginstruksikan agar segera dilakukan rehabilitasi saluran sekunder dan peningkatan saluran tersier untuk mengurangi kehilangan air (water losses) dan menjamin distribusi air yang lebih efisien dan terukur.

"Dengan optimalisasi DI Wonco II yang luas fungsionalnya mencapai 178 hektare dan suplai utama dari Bendung Suplesi Beddu Solo, kita harapkan produktivitas pertanian meningkat signifikan. Ini adalah langkah strategis memperkuat ketahanan ekonomi para petani di sini," tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE