ECONOMICS

Menteri PUPR Harap Pemerintahan Prabowo Perkuat Subsidi Perumahan untuk Atasi Backlog

Iqbal Dwi Purnama 24/08/2024 01:01 WIB

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menitipkan pesan kepada Pemerintahan Prabowo untuk memperkuat pemberian subsidi untuk sektor perumahan.

Menteri PUPR Harap Pemerintahan Prabowo Perkuat Subsidi Perumahan untuk Atasi Backlog. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menitipkan pesan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka untuk memperkuat pemberian subsidi untuk sektor perumahan.

Hingga saat ini angka backlog perumahan di Indonesia masih sebesar 12,7 juta. Hal tersebut dapat diatasi dengan memperbaiki sisi suply alias ketersediaan kaitannya dengan harga rumah, maupun sisi demand alias masyarakat sebagai konsumen kaitannya dengan keterjangkauan.

"Mau tidak mau kita harus siapkan subsidi perumahan, atau memperbanyak subsidi perumahan (untuk atasi backlog)," kata Basuki saat ditemui di kantornya, Jumat (23/8/2024).

Lebih lanjut, Basuki memberikan gambaran terkait penyerapan perumahan pada program satu juta rumah yang digagas pada periode Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lewat program yang digagas sejak 2015 itu, realisasi hingga 2024 sudah mencapai sekitar 9,2 juta rumah.

Menurutnya, percepatan penyerapan program rumah murah yang diberikan pemerintah menjadi stimulus optimalnya penyediaan hunian terjangkau di tengah masyarakat. Sebab,masyarakat masih dihadapkan dengan tantangan daya beli, sehingga penyediaan rumah murah menjadi salah satu solusi mengentaskan backlog perumahan.

"Rumah (subsidi) dengan harga Rp144-160 juta itu daya belinya masih oke banget," kata Menteri Basuki.

Selain penyediaan rumah subsidi, Basuki juga mendorong perbankan sebagai penyedia kredit perumahan untuk memberikan suku bunga yang lebih kompetitif untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Hal ini untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat dalam memiliki hunian.

Basuki menilai saat ini bunga KPR yang ditawarkan oleh bank negara masih cukup tinggi jika berada diangka 9 persen. Idealnya, dikatakan Basuki bunga KPR yang disedikan oleh bank Himbara berada di angka 5 persen.

"Itu yang kita kejar (menurunkan bunga KPR bank Himbara), makanya ini Bank Mandiri kasih bunga 9 persen, itukan masih mahal, padahal BCA kan 5 persen," kata Basuki.

"Jadi memang itu harus lebih efisien, bank-bank Himbara, bisa memberikan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau," tuturnya.

(Febrina Ratna)

SHARE