ECONOMICS

Menteri Trenggono Beberkan Pagu Efektif KKP Rp3,58 Triliun Usai Kena Efisiensi

Dinar Fitra Maghiszha 22/04/2025 21:56 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membeberkan pagu efektif KKP usai terkena efisiensi anggaran.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membeberkan pagu efektif KKP usai terkena efisiensi anggaran. (Foto: Dinar Fitra M/iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membeberkan pagu efektif Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp3,58 triliun usai terkena efisiensi anggaran.

Hal ini dilaporkan Trenggono saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

“Setelah adanya efisiensi sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025, maka pagu efektif KKP sebesar Rp3,58 triliun yang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 1,92 triliun, belanja barang Rp 1,63 triliun dan belanja modal sebesar Rp 37,93 miliar,” kata Menteri Trenggono.

Pagu efektif ini, kata dia, dipakai memaksimalkan pelaksanaan program prioritas Ekonomi Biru dan pemberdayaan masyarakat. 

Berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, KKP telah merancang program bantuan pemerintah yang mencakup berbagai sarana produksi dan pemberdayaan bagi nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan serta masyarakat di pesisir dan pulau- pulau kecil.

Bantuan pemerintah yang dimaksud diantaranya 11.000 unit bantuan alat tangkap, 1.100 unit bantuan mesin kapal, serta premi asuransi nelayan untuk 1 juta orang. 

Selain itu, kata Trenggono, terdapat bantuan 70 juta ekor benih ikan, 60 ribu ekor calon induk, hingga 20 ribu kilogram bibit rumput laut.

Bantuan pemerintah yang akan didistribusikan KKP juga ditujukan untuk pemasar hasil perikanan seperti 5.170 unit coolbox, serta 220 unit chest freezer. 

“Masih banyak bantuan lainnya untuk meningkatkan produktivitas masyarakat kelautan dan perikanan di berbagai daerah Indonesia,” katanya.

Selain yang bersumber dari APBN, KKP mengoptimalkan dana hibah serta pinjaman dari luar negeri, diantaranya untuk mendukung program perluasan kawasan konservasi, pembangunan eco fishing port, serta pembangunan infrastruktur budidaya udang. 

Program-program pembangunan ini, lanjut Trenggono, akan menambah tenaga kerja baru, seiring hadirnya industri di wilayah setempat.

Adapun dalam rapat kerja ini menghasilkan kesimpulan salah satunya Komisi IV DPR meminta pemerintah membuka pemblokiran anggaran KKP 2025.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto menambahkan pembiayaan program KKP dapat mendukung swasembada pangan, pemberdayaan masyarakat skala kecil, menciptakan lapangan kerja dan pelayanan publik, hingga mendukung pelaksanaan proyek-proyek strategis sektor kelautan dan perikanan.

“Ini dalam upaya mencapai swasembada pangan dan implementasi kebijakan ekonomi biru sesuai dengan misi Asta Cita pemerintah,” katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE