ECONOMICS

Menurunkan Emisi Karbon, Menteri LHK: Perlu Perubahan Konsumsi Energi

Iqbal Dwi Purnama 18/04/2022 18:26 WIB

saat ini ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil masih cukup tinggi.

Menurunkan Emisi Karbon, Menteri LHK: Perlu Perubahan Konsumsi Energi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Upaya penurunan emisi karbon diyakini tidak hanya bisa dilakukan lewat cara-cara konvensional, seperti reboisasi hutan di darat maupun penanaman hutan mangrove serta pemanfaatan wilayah pesisir.

Di luar upaya-upaya tersebut, masih diperlukan langkah yang lebih esensial berupa perubahan konsumsi energi dengan menggunakan jenis energi yang lebih bersih.

"Misalnya sebagai contoh, sumber listrik yang dimiliki oleh PLN saat ini mayoritas masih dihasilkan dari batu bara. Nah, perlu ada peralihan energi ke arah yan lebih baik, dengan mulai menggunakan EBT (Energi Baru dan Terbarukan)," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dalam workshop blue carbon dan pembangunan blue economy dan pencapaian target NDC, Senin (18/4/2022).

Jika melihat sektor transportasi, menurut Siti, saat ini ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil masih cukup tinggi. Upaya perubahan dengan mengkonsumsi energi yang lebih ramah lingkungan dirasa penting untuk dilakukan, jika memang ingin serius menekan emisi karbon.

"Harapannya berasal dari transisi energi, yang sekarang disiapkan," tutur Siti.

Menurutnya sektor energi cukup complicated menyangkut berbagai sektor yang memiliki emisi karbon yang tergolong tinggi. Misalnya seperti transportasi, industri, listrik rumah tangga, konsumsi listrik dan lain sebagainya.

"Kementerian LHK akan terus mendukung untuk bisa mencapai bagaimana NDC yang lebih realistis dan proyeksi yang kita miliki di Indonesia," sambungnya.

Menteri LHK menambahkan pada dasarnya pemerintah menginginkan ekonomi yang baik dan ditopang oleh blue economy sehingga pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dapat berjalan bersama dengan kelestarian lingkungan.

"Sehingga diharapkan dapat menangani dan mengatasi dampak perubahan iklim," pungkasnya. (TSA)

SHARE