ECONOMICS

Migas Jadi Biang Kerok Ekspor RI Turun 2,46 Persen di November

Atikah Umiyani/MPI 15/12/2022 14:54 WIB

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada November 2022 mencapai USD24,12 miliar atau turun 2,46 persen dibandingkan Oktober 2022.

Migas Jadi Biang Kerok Ekspor RI Turun 2,46 Persen di November. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada November 2022 mencapai USD24,12 miliar atau turun 2,46 persen dibandingkan Oktober 2022. Namun naik 5,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Deputi Bidang Statistik BPS, M Habibullah mengatakan, penurunan ekspor November 2022 dibanding Oktober 2022 disebabkan oleh menurunnya ekspor migas 11,85 persen. Hal itu karena merosotnya ekspor minyak mentah, hasil minyak, dan ekspor gas.

Tidak hanya migas, ekspor nonmigas pada November 2022 juga tercatat mengalami penurunan 1,94 persen dibandingkan Oktober 2021. Namun naik 6,88 persen dibandingkan ekspor nonmigas November 2021.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas November 2022 terhadap Oktober 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati 16,62 persen, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada logam mulia dan perhiasan atau permata 87,19 persen. 

Kendati demikian, ekspor nonmigas menyumbang 95,29 persen dari total ekspor November 2022.

“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2022 mencapai USD268,18 miliar atau naik 28,16 persen dibanding periode yang sama tahun 2021,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/12/2022).

Habibullah menuturkan, ekspor nonmigas November 2022 terbesar adalah ke China senilai USD6,28 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,10 miliar, dan Jepang USD1,90 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 44,73 persen. 

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD4,25 miliar dan USD1,55 miliar.

“Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD35,61 miliar, diikuti Kalimantan Timur USD33,30 miliar dan Jawa Timur USD22,87 miliar,” tukasnya.

(FAY)

SHARE