ECONOMICS

Mimpi RI Jadi Market Leader Kopi Dunia, Ini Strategi PTPN III

Suparjo Ramalan 24/03/2022 15:03 WIB

Biji kopi asal Indonesia ternyata cukup diminati masyarakat dunia. Tak heran jika negara ini memimpikan produk tersebut bisa menjadi market leader secara global

Mimpi RI Jadi Market Leader Kopi Dunia, Ini Strategi PTPN III. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Biji kopi asal Indonesia ternyata cukup diminati masyarakat dunia. Tak heran jika negara ini memimpikan produk tersebut bisa menjadi market leader secara global.

Upaya yang dilakukan saat ini berupa memperbaiki sistem operasional budidaya kopi agar sesuai atau memenuhi kaidah good agricultural practices. Program ini pun dijalankan oleh Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) dan Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara

Kedua entitas memastikan ekosistem industri kopi di tanah air dapat berkembang pesawat sesuai dengan rencana Kementerian BUMN selaku pemegang saham.

“Kami optimis, melalui sinergi dan kerja keras seluruh elemen dalam PMO Kopi Nusantara, dalam jangka 2-3 tahun mendatang, Indonesia akan menjadi market leader industri kopi dunia," ujar Direktur Pemasaran PTPN III, Dwi Sutoro, Kamis (24/3/2022). 

Untuk mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di tanah air, lanjut Dwi, Kementerian BUMN terus memperkuat sinergi para pelaku usaha kopi. Bahkan, kolaborasi antara BUMN, swasta, dan asosiasi atau lembaga Research and Development (R&D) terus dilakukan. 

"Hal ini juga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas industri nasional, sehingga dihasilkan biji kopi terbaik yang memenuhi standar internasional," kata dia. 

PTPN III dan PMO Kopi Nusantara pun telah mengunjungi berada di wilayah di Bondowoso, Jawa Timur. Salah satunya lokasi pilot project 1a dan 1b. Pilot project 1a merupakan Kerja Sama Operasional (KSO) antara PTPN XII dan PTPN V, dalam bentuk revitalisasi kopi arabika di Kawasan Ijen.

Lahan project ini berada di Kalisat-Jampit dan Blawan, Bondowoso. Adapun total luas lahan Pilot Project 1a  mencapai 3.540 Hektare (Ha), dengan pangsa pasar hasil panen kopi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik (20%) dan ekspor (80%).

Dwi menyebut, target yang ditentukan dari pelaksanaan project plan 1a ini adalah peningkatan supply Java Coffee ke pasar, replanting, dan kerja sama antar anak perusahaan PTPN Holding.

Sedangkan Pilot Project 1b berada di Areal Perhutani KPH Bondowoso, Kecamatan Sumber Wringin dan Gunung Ijen, yang berfokus pada intensifikasi dan perluasan lahan kopi dengan pendekatan sustainable agriculture (agroforestry) di hulu dan Industrialisasi Specialty di hilir. 

Total luas lahan dalam project 1b adalah 250,62 Ha yang melibatkan 400 orang petani. Pangsa pasar project ini 10% untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan 90% untuk memenuhi kebutuhan ekspor. 

Sementara, target yang ingin dicapai melalui pilot project 1b antara lain meningkatkan produktivitas kopi, menjaga kelestarian hutan, memperbaiki pendapatan petani kopi, memberi kepastian pembelian, pendataan lahan, konsolidasi sistem pengelolaan, dan menghubungkan petani dengan pembiayaan formal.

"Area pilot project di wilayah di Bondowoso ini akan mulai panen raya di bulan Mei tahun 2022 dengan target produktivitas pilot project 1a sebanyak 900 kg/ha dan target produktivitas pilot project 1b sebanyak 400 kg/ha," ungkap Dwi. 

Dwi Sutoro bersama Tim PMO Kopi Nusantara turut mengunjungi pabrik pengolahan kopi yang berada di bawah PTPN XII.  Setelah melihat secara langsung proses pengolahan biji kopi yang berasal dari hasil panen petani binaan maupun kebun di wilayah kerja PTPN Group, Dwi Sutoro semakin optimis pada masa depan industri kopi nasional di pasar dunia segera menjadi market leader kopi Internasional. 

“Saya berharap PTPN Group bersama PMO Kopi Nusantara terus meningkatkan proses R&D agar kopi asal Indonesia berkualitas tinggi dan menjadi produk terbaik di pasar internasional. Apabila hal ini dicapai, tentu akan berdampak pada perekonomian nasional dan kesejahteraan petani kopi Indonesia,” tutur Dwi. (TYO)

SHARE