Minat Investor Milenial Diklaim Sangat Tinggi terhadap Sukuk ST012, Ini Alasannya
Deputi Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Nana Riana mengatakan minat investor terhadap sukuk tabungan ini sangat besar.
IDXChannel - Pemerintah kembali menawarkan Surat Berharga Syariah Negara atau SBN Syariah seri Sukuk Tabungan ST012 disertai imbal hasil (kupon) yang menarik dengan risiko rendah.
Deputi Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Nana Riana mengatakan minat investor terhadap sukuk tabungan ini sangat besar, melampaui target yang sudah disiapkan di awal.
"Ini terutama tidak lepas dari partisipasi investor milenial, sejak sukuk tabungan ini dijual secara online peminatnya melompat sangat tajam," kata Nana dalam Market Review IDX, Kamis (2/5/2024).
"Jadi sebelumnya kalau kita pada saat dulu kita jual secara offline itu rata-rata partisipasi investor milenial di kisaran 13-15%, tapi dijual secara online itu partisipasi investor millenial meningkat di rata-rata 40-50% dari total keseluruhan investor," imbuhnya.
ST012 menawarkan imbal hasil mengambang dengan batas minimal (floating with floor) 6,4% per tahun untuk ST012 tenor 2 tahun atau ST012T2, dan 6,55% per tahun untuk ST012 tenor 4 tahun atau ST012T4.
Nana menuturkan, instrumen ST012 ini memang didesain kekinian karena dijual secara online.
Apalagi saat ini sudah ada seri jenis sukuk ritel di mana hasilnya nanti akan digunakan membantu proyek hijau yang akan mengatasi dampak perubahan iklim.
"Di mana kesadaran terhadap perubahan iklim sekarang sangat besar sekali karena kita merasakan dampak dari climate change, dampak dari global warming itu membentuk kesadaran yang sangat besar kepada investor, terutama kaum milenial yang merasa 'saya harus berbuat sesuatu nih untuk bangsa ini, untuk bumi kita ini'," jelas Nana.
Sebagai informasi, minimal pesanan ST012 sebesar Rp1 juta dan kelipatannya. Pesanan maksimal ST012T2 senilai Rp5 miliar dan ST012T4 senilai Rp10 miliar. Jatuh tempo ST012T2 pada 10 Mei 2026 dan ST012T4 pada 10 Mei 2028.
Tanggal pembayaran imbalan ST012T2 dan ST012T4 pada tanggal 10 setiap bulan. Jika tanggal 10 jatuh bukan pada hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi.
Penetapan hasil penjualan ST012T2 dan ST012T4 pada 3 Juni 2024 dengan underlying asset barang milik negara (BMN) dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2024. Tanggal pembayaran imbalan pertama 10 Juli 2024 (long coupon).
(NIA)