ECONOMICS

Minta BST Segera Dicairkan, Buruh di Salatiga: Buat Angsuran yang Nunggak di Bank

Angga Rosa/Kontributor 04/08/2021 21:03 WIB

Banyak buruh di Salatiga meminta bantuan BST segera dicairkan akibat banyak perusahaan dan pabrik yang menerapkan pengurangan waktu produksi.

Warsito (38) karyawan salah satu buruh pabrik di Salatiga (Foto: Angga Rosa/Kontri)

IDXChannel - Banyak buruh di Salatiga meminta bantuan Bantuan Sosial Tunai (BST) segera dicairkan akibat banyak perusahaan dan pabrik yang menerapkan pengurangan waktu dan hari produksi. Kondisi ini, tentunya sangat berpengaruh pada penghasilan mereka. Sebab pabrik tempat mereka bekerja hanya membayar gaji sesuai pekerjaan yang digarap. Artinya pada saat mereka tidak bekerja, tidak mendapatkan upah. 

"Semenjak PPKM diterapkan, pabrik (perusahaan) mengurangi produksi. Otomatis shift kerja dikurangi. Akibatnya, dalam satu bulan saya hanya bisa kerja dua minggu. Gaji yang dihitung, hanya saat masuk kerja. Jadi saya hanya menerima upah separuh dari biasanya," kata Warsito (38) salah seorang buruh disebuah pabrik di Salatiga. 

Menurutnya, sesuai informasi dari atasannya, pengurangan shift kerja untuk sementara waktu diterapkan selama dua bulan. Namun, kata dia, ada informasi manajemen perusahaan akan melihat situasi ke depan terlebih dahulu untuk menentukan kebijakan apakah pengurangan shift kerja akan diperpanjang atau tidak. 

"Jika diperpanjang, tentunya buruh akan semakin terpuruk. Karena itu, saya berharap pemerintah memikirkan nasib kami. Setidaknya ada bantuan sosial tunai untuk menutup kebutuhan. Sebab angsuran bank, jalan terus," ujarnya.

Dia mengaku, sudah mendengar informasi bahwa pemerintah akan mengucurkan bantuan sosial tunai bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta per bulan yang terdampak PPKM level 4 dan 3. Dia berharap bantuan itu, bisa segera dicairkan. 

"Kalau cair, uangnya bisa untuk bayar angsuran kredit di bank. Angsuran bulan Juli saya belum bisa bayar, karena tidak ada uang. Gaji sudah habis untuk belanja kebutuhan pokok," ucapnya.

Dia menuturkan, hingga saat dirinya belum menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah. Sehingga dia berharap bisa menerima bantuan sosial tunai melalui program subsidi gaji senilai Rp500.000 per bulan itu.

"Semoga saya bisa menerima bantuan itu. Subsidi gaji itu, sangat berarti bagi buruh berpenghasilan rendah seperti saya. Apalagi dimasa sulit seperti ini," pungkasnya. 

(IND) 

SHARE