Minta Kapolda dan Pangdam Rutin Patroli, Luhut: Jangan Sampai Ada Tak Bisa Makan
Luhut B Pandjaitan, meminta kepada jajaran kepolisian dan TNI di tingkat provinsi rajin memantaui daerahnya masing-masing agar tidak ada yang kelaparan.
IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan, meminta kepada jajaran kepolisian dan TNI di tingkat provinsi rajin memantaui daerahnya masing-masing. Setidaknya untuk memastikan seluruh bantuan berupa vaksin, obat dan bansos diterima oleh masyarakat di kawasan kumuh.
Luhut yang juga Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menekankan untuk memastikan tidak ada masyarakat di wilayahnya masing-masing yang tidak memiliki makanan.
“Saya minta Kapolda dan Pangdam banyak lakukan patroli di daerah pinggiran. Vaksinasi nanti bisa langsung ke sana saja, di kawasan pinggiran itu,” ucap Menko Luhut di Jakarta, Jumat (9/7/2021).
Menurutnya pada bulan Juli 2021 ini akan ada penambahan 46 juta vaksin. Penambahan tersebut dapat diarahkan ke daerah pinggiran atau kumuh yang tidak memiliki akses kepada fasilitas kesehatan.
“Saya mau yang daerah pinggiran atau slum area, kita jemput bola buat vaksin,” bebernya.
Pemberian vaksin di daerah marjinal tersebut menurut Menko Luhut, perlu dijalankan bersamaan juga dengan pemberian bantuan beras yang saat ini telah disiapkan.
Menko Luhut kemudian menegaskan agar negara hadir di tengah rakyat melalui pemberian secara targeted atau tersasar kepada yang membutuhkan. Menko Luhut memberikan arahan kepada TNI/Polri untuk mencari lokasi marjinal di tiap daerah dan memastikan ketersediaan makanan (beras).
“Sekali lagi micro targeted. Vaksin, obat, kemudian bansos yang berupa beras untuk mereka yang berada di kawasan pinggiran harus dapat terlaksana, jangan sampai mereka tidak bisa makan,” pungkas Menko Luhut.
Menko Luhut kemudian juga menyoroti laporan Menteri Kesehatan terkait adanya data jumlah pasien covid-19 yang janggal untuk wilayah Jawa Timur.
“Tidak ada yang perlu malu, berikan saja data sebagaimana adanya agar bisa kita perbaiki. Sehingga nanti Menteri Kesehatan dapat membuat perencanaan dengan lebih tepat,” tandasnya. (TYO)