Minyak Curah Akan Dihapus, Bagaimana Nasib Pelaku UMKM?
Bhima Yudhistira mengomentari rencana pemerintah untuk menghapus minyak goreng curah secara bertahap akan digantikan dengan minyak goreng kemasan.
IDXChannel - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengomentari rencana pemerintah untuk menghapus minyak goreng curah secara bertahap akan digantikan dengan minyak goreng kemasan secara bertahap.
Bhima menilai, kebijakan penghapusan tersebut baik asal tetap memperhatikan masyarakat yang berhak mendapatkannya, terutama pelaku usaha maupun pedagang mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Jadi memang penggunaan minyak curah ini dibutuhkan oleh para pedagang atau pelaku usaha UMKM kalau secara konsep perubahan tersebut itu dilakukan di berbagai negara lain terutama untuk meningkatkan pengawasan dan ini tentu baik,” kata Bhima saat dihubungi MNC PORTAL Indonesia, Selasa (14/6/2022).
Menurut Bhima, yang mungkin menjadi catatan adalah bagaimana pemerintah dapat melihat siapa yang betul-betul dan berhak mendapatkan minyak goreng dengan harga minyak eceran dengan harga wajar terutama para pelaku usaha UMKM.
“Jadi yang sering melakukan usahanya menggunakan minyak curah mereka ini juga sebaiknya diberikan kemasan sederhana tapi tidak hanya 1 liter, mungkin ada satu kemasan sederhana untuk 2 liter tapi memang kualitas minyak gorengnya bukan premium,” tambahnya.
Dari segi pengawasannya harus dibantu oleh Bulog atau Satgas pangan sehingga UMKM bisa menjangkau pendistribusian minyak goreng tersebut.
“Nah daripada timbul bisnis dari repacking minyak goreng curah rakyat menjadi kemasan sederhana, lebih baik pemerintah yang memerintahkan kemasan sederhana ini menjadi kewajiban,” bebernya.
Bhima mengatakan sebelumnya memang sudah terjual di sejumlah pasar ataupun kelontong untuk minyak-minyak yang kemasan namun berkapasitas kecil, misalnya menggunakan botol maupun gelas plastik yang kecil dibawah 1 liter.
“Wacana Ini harus dilakukan secara bertahap khususnya Dit dan ada tahapan juga gelombang sehingga kemudian langsung serta-merta meniadakan minyak goreng curah,” ungkapnya.
“Sosialisasi dan pembatasan-pembatasan curah harus terus dilakukan secara bergelombang agar tidak kontra di masyarakat lagi khususnya pedagang UMKM selama pemerintah bisa memberikan kepastian minyak goreng sesuai HET masyarakat akan otomatis akan pindah,” tandasnya. (TYO)