Minyak Goreng Mahal dan Langka, KSP Moeldoko: Kita Akan Kontrol Ekspor
Pemerintah akan mengendalikan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang merupakan bahan baku minyak goreng.
IDXChannel - Pemerintah akan mengendalikan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit yang merupakan bahan baku minyak goreng. Pasalnya, langka dan mahalnya minyak goreng di dalam negeri akibat imbas dari tingginya permintaan CPO di pasar internasional.
Hal tersebut seperti diungkapkan, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Ia mengakui adanya kelangkaan minyak goreng curah imbas banyaknya permintaan pasca harga minyak goreng premium kemasan yang naik disesuaikan harga di pasaran. Maka Moeldoko berkomitmen pemerintah bakal mengontrol kran ekspor CPO yang menjadi bahan baku mentah minyak goreng.
"Kita akan kontrol ekspor. Itu sudah ditentukan juga. Untuk perusahaan-perusahaan besar supaya menyisihkan Domestic Market Obligation (DMO) 20 persen menjadi 30 persen," kata Moeldoko, saat kunjungan kerja di Malang, seperti dikutip Kamis (24/3/2022).
Dimana setiap perusahaan minyak kelapa mentah atau crude oil palm (CPO) diminta tidak hanya melepas barang mentah produksi ke luar negeri dengan ekspor. Tetapi setiap perusahaan juga harus berkomitmen untuk mengontrol ketersediaan minyak kelapa mentah sebagai bahan bakunya.
"Maksudnya, dia harus bertanggung jawab atas ketersediaan. Jadi dia tidak boleh hanya ekspor saja. Ini pemerintah akan kontrol di situ. Itu jaminan untuk supply," tuturnya.
Pihaknya juga memerintahkan tim Satuan Tugas (Satgas) pangan untuk melakukan pengawasan di daerah-daerah demi mengantisipasi kelangkaan minyak goreng curah yang dirasakan masyarakat.
"Ini kita akan gerakkan satgas pangan dengan sungguh-sungguh untuk melakukan tindakan pengawasan di lapangan apabila terjadi," terangnya.
Sebagai informasi Menteri Perdagangan (Mendag) M. Lutfi akhirnya mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang sebelumnya ditetapkan pemerintah di angka Rp 14.000 per kilogramnya. Tetapi invasi Rusia ke Ukraina dan gejolak kenaikan harga CPO dunia dari Rp 14.600 pada awal Februari menjadi Rp 18.000. (RAMA)