ECONOMICS

Minyakita Langka di Jabar, Disperindag: Ada Potensi Penimbunan

Agung Bakti Sarasa 31/01/2023 19:46 WIB

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat saat ini tengah mendalami dugaan penimbunan menyusul mulai langkanya minyak goreng bersubsidi.

Minyakita Langka di Jabar, Disperindag: Ada Potensi Penimbunan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat saat ini tengah mendalami dugaan penimbunan menyusul mulai langkanya minyak goreng bersubsidi, Minyakita di Jawa Barat. 

Kepala Disperindag Iendra Sofyan mengatakan, meski masih bersifat dugaan, namun pihaknya akan melakukan pendalaman. 

"Soal penyebab kelangkaan Minyak Kita ini kami selidiki, kan masih belum masif di Jabar masih ada di beberapa kabupaten," ucap Iendra di Gedung Sate, Selasa (31/1/2023). 

Iendra mengatakan, selain memastikan dugaan penimbunan, pihaknya juga terus melakukan pendataan terkait kelangkaan Minyak Kita di 27 kabupaten/kota di Jabar. 

"Kami sedang mendata situasi di lapangan, besok kami akan bahas dengan Kabupaten/Kota untuk mencari solusi," ungkapnya.

Meski begitu, Iendra menilai, seharusnya produksi Minyak Kita tidak mengalami kendala serius. Sebab, sepengetahuannya, dalam sisi produksi tidak ada persoalan yang serius. Ekspor bahan baku juga sudah mulai membaik. 

"Tadi saya bilang kalau sisi produksi menurut saya aman karena sistem untuk ekspor berjalan. Namun, ini yang di tengah ini para pelaku usaha," terangnya.

Iendra menegaskan, Satgas Pangan Polda Jabar memiliki kewenangan penuh dalam penyelidikan terkait penyebab kelangkaan Minyak Kita. 

Namun, jika ditemukan ada penimbunan, Indra memastikan bahwa polisi juga tidak langsung memberikan sanksi tegas, melainkan bertahap. 

"Apabila ada penimbunan tidak langsung ke hukum, tapi kita minta segera dikeluarkan dan dijual ke masyarakat. Kalau sudah tiga kali, itu langsung ada penindakan," katanya.

Meskipun nantinya terbukti terjadi kelangkaan Minyak Kita, Iendra memastikan bahwa pasokan minyak goreng untuk masyarakat Jabar tetap aman. Masyarakat juga bisa membeli minyak lain yang ada di pasar tradisional atau toko modern. 

"Kami baru dapat informasi parsial saja, mudah-mudahan aman. Sedang kami kordinasikan," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, keberadaan Minyak Kita mulai menghilang di pasar Kosambi, Kota Bandung. Penjual sudah tidak dapat stok lagi sejak dua bulan kemarin. Selain itu, tak sedikit juga warga Kota Bandung yang menanyakan keberadaan Minyak Kita. 

"Minyak Kita sudah langka dari dua bulan ke belakang karena stok di pabriknya. Dari konsumen, banyak yang nanyain terus produk Minyak Kita, tapi di pabriknya kan sudah gak ada. Jadi ada kelangkaan," kata salah satu penjual minyak goreng di Pasar Kosambi, Cecep Waryana. 

Selain langka, Minyak Kita juga mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan terakhir. Dari harga awal Rp14.000 naik menjadi Rp15.000 hingga Rp16.000. Warga pun akhirnya banyak berpindah ke minyak curah dibandingkan Minyak Kita. 

Warga Kota Bandung, Heni Marlina (49) mengatakan, Minyak Kita saat ini sudah sulit dicari. Dia pun akhirnya membeli minyak dengan merek lain dan lebih mahal. 

"Sekarang cari Minyak Kita susah banget ya. Nyari di setiap toko juga pada kosong, supermarket juga kosong. Harapannya ada lagi ya supaya kita bisa membelinya dengan gampang pengeluaran juga lebih sedikit," tandasnya.

(SLF)

SHARE