Miris! Kisah Pengusaha Exotic Leather Banting Setir Jadi Pelayan
Tidak mudah untuk menjadi seorang pengusaha, gara-gara barang dagangannya tak jua dilunasi pembeli, pengusaha itu pun banting setir jadi pelayan.
IDXChannel - Tidak mudah untuk menjadi seorang pengusaha, apalagi jika barang yang diperdagangkannya tak jua dilunasi pembeli, alhasil pengusaha itu pun banting setir jadi pelayan. Kisah ini didengar langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengusaha yang dimaksud Menteri Lutfi adalah penjual material kulit hewan atau exotic leather.
Cerita itu bermula setelah Lutfi dilantik sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto, di Istana Negara pada Desember 2020 lalu. Setelah dilantik, dia pun berbincang dengan seorang pelayan.
"Jadi, waktu selesai dilantik, saya lagi makan, ngobrol sama pelayan. Cerita bagaimana tentang susahnya mengekspor, dia pake CV Pak Menteri, dia pake CV, bangkrut CV-nya karena tidak dibayar oleh pembelinya di luar negeri, orang Korea," ujar Lutfi Rabu (17/2/2021).
Dari cerita itu, Lutfi menilai pengusaha nasional masih dihadapkan pada persoalan kerumitan birokrasi dan perizinan. Perkara itu bahkan diikuti oleh minimnya pemahaman para pebisnis ihwal pemetaan market di tingkat global.
"Setelah izin, jadi pengusaha mereka dihadapkan lagi sesuatu yang mereka tidak pernah lihat sebelumnya, yaitu bagaimana sulitnya mencari market. Dan yang penting setelah marketnya dicari adalah bagaimana dapat dibayar oleh pembelinya," kata dia.
Persoalan lain adalah kualitas produk di Indonesia yang tercatat masih kalah dengan negara-negara Asia lainnya. Perkara kualitas menyebabkan pengusaha kesulitan mendapatkan pasar global.
"Perbedaan daripada kualitas. Karena kualitas yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, orang korea menolak untuk membayar. Begitu menolak membayar 100 juta selesai ceritanya. Nah, ini saya tes, pengen tahu berapa lama, karena saya punya Dirjen pengembangan ekspor nasional. Pengen tahu Berapa lama bisa diselesaikan," tutur Lutfi.
Saat ini pemerintah tengah mematok peningkatan eksportir hingga 500 ribu eksportir sampai 2030, baik skala besar maupun UMKM. Hanya saja masih terdapat sejumlah kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha untuk merambah pasar internasional.
Lutfi sendiri mengajak Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dan sejumlah Menteri lainnya untuk duduk bersama membongkar kendala-kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha tersebut.
"Jadi, minggu depan kita duduk sama-sama, kalau Pak Teten kosong (waktu) saya juga enggak keberatan rapat di tempatnya Pak Menteri. Supaya kita duduk, biar kita bongkar (permasalahannya)," katanya. (TYO)