Mitigasi Potensi Bencana Longsor, Pertamina Geothermal (PGEO) Tingkatkan K3
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus melakukan peningkatan kualitas keselamatan para pekerjanya.
IDXChannel – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus melakukan peningkatan kualitas keselamatan para pekerjanya. Sebagai perusahaan yang berkomitmen mewujudkan zero fatality, PGEO melakukan pelatihan kepada jajaran direksi dan manajemen serta pekerja di Proyek Hululais, Bengkulu, Rabu (2/8/2023).
Direktur Utama PGEO Julfi Hadi, mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan hal penting dalam implementasi aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).
"Pelatihan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mencapai operational excellence dalam bidang HSSE," tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/8/2023).
Vice President HSSE PT Pertamina Geothermal Energy Uus Rahmat Kurniawan, menjelaskan kegiatan bertajuk Table Top Drill di Proyek Hululais ini menjadi aktivitas mitigasi dalam menghadapi potensi bencana.
Sejauh ini sejumlah laporan telah menyebutkan ancaman bencana yang berpotensi muncul di Hululais adalah longsor besar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi waktu yang singkat.
"Semua potensi bencana itu, terutama bencana longsor besar, tentunya harus bisa kita antisipasi secara baik dan sigap. Di sinilah menjadi penting pelatihan ini kami selenggarakan kepada para karyawan," ujar Uus.
Uus mengungkapkan PGEO sejauh ini telah meraih pencapaian 7,841,289 jam kerja aman per 30 Juni 2023. Pada tahun lalu, PGEO berhasil meraih penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam acara Penganugerahan Penghargaan K3 2022 yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Capaian positif yang sudah diraih dalam aspek keselamatan kerja ini tentunya akan terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya," ujar Uus.
Sebagai informasi PGEO merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.
Saat ini PGEO mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGEO dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGEO berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGEO ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060.
PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 13 penghargaan Proper Emas sejak 2011 sampai tahun 2022 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.
(SLF)