ECONOMICS

MotoGP Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi RI?

Suparjo Ramalan 08/10/2021 14:41 WIB

Pemerintah kini bersiap menyambut event internasional bertajuk MotoGP di Sirkuit Mandalika, apa dampaknya bagi ekonomi?

MotoGP Siap Digelar di Sirkuit Mandalika, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi RI? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah kini bersiap menyambut event internasional bertajuk MotoGP. Ya, ajang tertinggi balap motor tersebut telah memasukkan Pertamina Mandalika International Street Circuit di Nusa Tenggara Barat (NTB), ke dalam jadwal pertandingan mereka.

Tetapi, bagaimana dampaknya bagi ekonomi nasional?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menilai ajang bertaraf internasional tidak signifikan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Meski begitu, kegiatan olahraga dunia itu justru berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan tersebut.

Tercatat, sejak November 2021 pemerintah akan menggelar Idemitsu Asian Talent Cup. Kegiatan lainnya adalah FIM MiniGP atau World SuperBike yang digelar pada 19 November. Selanjutnya ada MotoGP yang dijadwalkan dilaksanakan pada 11-13 Februari 2022, serta IndonesianGP pada Maret 2022.

"Tidak signifikan untuk ekonomi nasional karena ekonomi NTB kan relatif kecil ya. Kalau bagi ekonomi NTB tentu besar," ujar Huda saat dimintai pendapatnya, Jumat (8/10/2021).

Pertumbuhan ekonomi NTB, lanjut Huda disebabkan terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat, sektor penerbangan, hotel, dan sektor lain mendorong pertumbuhan bisnis pariwisata selama gelaran berlangsung.

Namun, dia memandang cukup berisiko di bidang kesehatan. Dimana, selama ajang berlangsung sangat tinggi laju penularan dan penciptaan klaster-klaster baru Covid-19.

"Contohnya saja klaster olimpiade di Jepang yang muncul, kemudian coba cek saja pasti tinggi pula klaster virus di PON Papua. Jadi sangat berisiko," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury mencatat, sejumlah ajang yang akan digelar merupakan kegiatan pertama bertaraf global yang dilaksanakan pemerintah pasca pandemi Covid-19.

Konotasi pasca pandemi digunakan untuk menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat hingga realisasi program vaksinasi nasional bagi masyarakat NTB.

"Mudah-mudahan event lanjutan betul-betul akan kita selenggarakan di lokasi tersebut dengan seiring pemulihan ekonomi dan kita berharap semua masyarakat bisa terus melaksanakan vaksinasi dan menjalankan prokes," kata Pahala. (TYO)

SHARE