ECONOMICS

MRT Jakarta Gantikan Kartu MTT dengan MartiPay, Apa Alasannya?

Dhera Arizona Pratiwi 10/09/2024 15:00 WIB

PT MRT Jakarta (Perseroda) mengungkapkan alasan Kartu Jelajah Berganda atau Multi Trip Ticket (MTT) digantikan dengan MartiPay.

MRT Jakarta Gantikan Kartu MTT dengan MartiPay, Apa Alasannya? (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT MRT Jakarta (Perseroda) mengungkapkan alasan Kartu Jelajah Berganda atau Multi Trip Ticket (MTT) digantikan dengan MartiPay. Sebab, pengelolaan sistem pembayaran berbasis kartu (card based) membutuhkan biaya lebih besar ketimbang berbasis server (server based).

"Sistem pembayaran berbasis kartu itu costly. Me-manage-nya itu cost. Lumayan berbiaya tinggi daripada menggunakan digital," ujar Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud saat ditemui usai acara peluncuran MartiPay di Hub Space, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/9/2024) malam.

Terlebih lagi, sistem pembayaran berbasis kartu hanya sekadar bisa digunakan untuk pembelian tiket. Artinya, hal ini berbeda dengan sistem pembayaran berbasis server yang mana pengguna atau penumpang bisa mendapatkan promo dan info lain terkait MRT Jakarta di dalamnya.

"Kalau kartu ya untuk bayar tiket aja, enggak bisa penumpang diberikan akses apapun terkait promo dan info-info lainnya. Ini sebetulnya sudah menjadi gaya hidup. Saya kira itu pertimbangannya," katanya.

Selain itu, dia juga menegaskan, MartiPay dalam hal ini hanya akan menggantikan Kartu Jelajah Berganda atau Multi Trip Ticket (MTT) milik MRT Jakarta. Ini dikarenakan penggunaan kartu MTT dinilai tidak lebih efisien.

Artinya, jelas Farchad, sistem pembayaran berbasis kartu (card based) seperti kartu uang elektronik (KUE) milik perbankan akan tetap ada dan bisa digunakan.

"Sistem pembayaran berbasis kartu lainnya tidak akan kita take out sama sekali. Hanya yang berbasis entity saja. Kenapa? Karena penggunaan kartu MTT sebetulnya tidak lebih efisien," kata dia.

Sebagai informasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) resmi meluncurkan sistem pembayaran digital terbaru bernama MartiPay di aplikasi MyMRTJ. Dalam hal ini, Bank DKI menjadi mitra pengisian saldo dengan skema kerja sama co-branding.

Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud mengatakan, ada perubahan perilaku dari para pengguna MRT Jakarta terkait penggunaan sistem pembayaran dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Penggunaan sistem pembayaran berbasis kartu (card based) mengalami penurunan dari 97 persen menjadi 80 persen. Sedangkan sistem pembayaran digital atau berbasis server justru naik menjadi 20 persen dari sebelumnya hanya 3 persen.

MRT Jakarta juga menargetkan MartiPay di aplikasi MyMRTJ digunakan lebih dari 36 ribu pengguna hingga akhir September 2024. Jumlah tersebut sekira 30 persen dari rata-rata pengguna harian 120.613 orang (per Agustus 2024).

(Dhera Arizona)

SHARE