ECONOMICS

MTI Beri Tiga Catatan Evaluasi Manajemen Angkutan Lebaran 2023

Dovana Hasiana/MPI 02/05/2023 13:55 WIB

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan tiga catatan khusus terkait manajemen angkutan Lebaran 2023.

MTI Beri Tiga Catatan Evaluasi Manajemen Angkutan Lebaran 2023. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan tiga catatan khusus terkait manajemen angkutan Lebaran 2023. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen angkutan pada periode puncak (peak season) lainnya, seperti pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang akan datang.

Ketua Majelis Profesi dan Etik MTI Agus Taufik Mulyono mengatakan, catatan pertama yakni pemerintah harus memiliki jumlah data yang akurat mengenai jumlah kendaraan pribadi yang melewati jalan tol. Data tersebut digunakan sebagai landasan kebijakan bagi pemerintah untuk mengalihkan sebagian besar pengguna kendaraan pribadi ke moda transportasi umum lainnya.

“Itu disebut moda-sharing. Jadi tidak menumpuk semua di jalan tol. Harus ada semacam pemaksaan, untuk memindahkan atau mengalihkan pemudik untuk menggunakan transportasi umum, seperti kereta atau jalur laut,” ujarnya dalam program Market Review IDX Channel, Selasa (2/5/2023).

Kedua, peningkatan pada transportasi umum perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat mengenai keamanan dan kenyamanan transportasi umum. Sehingga, mereka akan beralih dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi transportasi umum.

Agus secara spesifik menyebutkan, penambahan jumlah sarana pada Kereta Api Jarak Jauh perlu dilakukan. Menurutnya, selama ini jumlah kereta yang tersedia belum cukup untuk menampung masyarakat dalam melakukan mudik. Sehingga, mereka terpaksa menggunakan kendaraan pribadi.

“Kereta Api adalah moda transportasi umum yang paling nyaman. Tidak ada kemacetan sama sekali. Tapi masih cukup sulit untuk mendapatkan tiket,” imbuhnya.

Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan dengan menambah jumlah gerbong kereta atau bahkan unit kereta. Sehingga kereta bisa mengangkut lebih banyak penumpang.

Terakhir, Agus menilai perlu diberlakukan pengecekan kesehatan fisik dan mental dari para pengemudi, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi lewat jalur darat. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

“Di tahun ini, angka kecelakaan menurun. Menurut kami, kecelakaan di tahun ini terjadi karena kelelahan. Jadi kami mendorong pemerintah menyusun skema, bisa melalui surat kesehatan yang menjelaskan kondisi pengemudi. Polisi kemudian bisa melakukan sidak dan mengingatkan pengemudi untuk beristirahat,” pungkasnya. 

(YNA)

SHARE