Mulai Kuartal IV-2022, Waskita Karya (WSKT) Bakal Fokus pada Proyek IKN
Proyek tersebut dimenangkan perusahaan saat tender yang dilakukan Kementerian PUPR.
IDXChannel - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono, memastikan mulai kuartal IV-2022, pihaknya fokus pada sejumlah proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek tersebut dimenangkan perusahaan saat tender yang dilakukan Kementerian PUPR.
Fokus tersebut sejalan dengan upaya manajemen meningkatkan produktivitas operasional dan keuangan perusahaan. Selain itu, Waskita juga mempercepat proyek eksisting yang ditangani saat ini.
"Kami menargetkan adanya akselerasi progres proyek eksisting. Namun, tidak hanya semata mengejar target pendapatan, Waskita juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu dan waktu pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontrak,” ujar Destiawan, Selasa (1/11/2022).
Emiten bersandi saham WSKT itu memang ditetapkan sebagai kontraktor pembangunan gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung lainnya di Istana Kepresidenan IKN Nusantara.
Penetapan tersebut karena emiten konstruksi pelat merah tersebut memenangkan paket tender pembangunan kawasan Istana Negara di IKN Nusantara.
Berdasarkan laporan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, nilai pagu paket pembangunan gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung lainnya di Istana Kepresidenan IKN mencapai Rp1,38 triliun.
Hanya saja, Destiawan belum merinci detail dari proyek yang dimaksud. Baik waktu pembangunan hingga target penyelesaian proyek tersebut.
Di luar proyek IKN Nusantara, Waskita juga harus menyelesaikan pembangunan Tol Kayu Agung - Palembang Betung dan tol Ciawi - Sukabumi. Pengerjaan ini menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Waskita Karya Tbk, negara menambah modal ke dalam saham Waskita sebesar Rp3,0 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022.
Adapun nilai PMN tersebut ditetapkan Menteri Keuangan berdasarkan hasil pelaksanaan penerbitan saham baru yang disampaikan Menteri BUMN.
PP PMN tersebut menyebutkan pemerintah menilai Waskita Karya perlu memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usahanya, terutama penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang jalan tol melalui penerbitan saham baru atau right Issue. (NIA)